Indonesia buka peluang baru dalam kerja sama dengan Selandia Baru

3 months ago 9

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Menteri Perdagangan Selandia Baru Todd McClay di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD di Paris, Prancis, guna membuka peluang baru dalam kerja sama antar kedua negara.

Pemerintah Indonesia tengah memperluas akses ekspor buah tropis, seperti nanas yang sudah berhasil menembus pasar Selandia Baru. Menyusul, komoditas hortikultura Indonesia seperti pisang, mangga, dan pepaya yang saat ini sedang dalam proses.

“Kami harap Selandia Baru dapat membuka akses pasar yang lebih luas untuk buah tropis Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Sebagaimana diketahui, pada 2024 nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai 1,92 miliar dolar AS.

Investasi Selandia Baru di Indonesia juga menunjukkan tren positif mencapai 26 juta dolar AS pada 2024. Kedua negara sepakat meningkatkan nilai perdagangan menjadi 6 miliar dolar Selandia Baru pada 2029 lewat rencana aksi bersama yang menyeluruh.

Selain itu, kedua negara juga membahas dampak kebijakan tarif universal 10 persen yang diterapkan Amerika Serikat (AS), yang memengaruhi produk pertanian dan industri Selandia Baru. Indonesia merespons dengan membuka dialog intensif dan menawarkan paket investasi, serta kerja sama di sektor energi, pertanian, dan teknologi strategis.

Kerja sama di bidang energi panas bumi juga mendapat dorongan lewat hibah lebih dari 15 juta dolar Selandia Baru untuk memperkuat pengembangan energi bersih di Indonesia.

"Upaya serupa dilakukan di bidang sertifikasi halal guna mempermudah ekspor produk halal," terang Menko.

Pertukaran tenaga kerja menjadi fokus lain yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut. Skema visa kerja untuk tenaga Indonesia di Selandia Baru sudah berjalan dan pemanfaatannya perlu terus ditingkatkan. Pemerintah kedua negara juga tengah meninjau kemungkinan program Working Holiday untuk mempererat hubungan sosial dan budaya.

Di tingkat internasional, Indonesia yang tengah melaju dengan proses aksesi ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), mendapat dukungan penuh dari Selandia Baru. Langkah tersebut diharapkan dapat mempercepat reformasi ekonomi dan menguatkan posisi Indonesia di kancah global.

“Indonesia telah sampaikan Initial Memorandum pada 3 Juni 2025 yang menjadi langkah penting dalam aksesi ke OECD. Kami juga telah mengirimkan kuesioner untuk CPTPP. Kami berharap Selandia Baru dapat terus mendukung upaya-upaya strategis ini,” jelas Airlangga.

Ia menambahkan, pertemuan di Paris ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Selandia Baru bukan sekadar soal perdagangan, tapi kemitraan strategis yang terus berkembang dan siap menghadapi tantangan global secara bersama-sama.

Di samping itu, keduanya membahas rencana kunjungan Menteri McClay ke Indonesia pada Juli mendatang, sekaligus menyiapkan kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon yang sempat tertunda.

Baca juga: Selandia Baru siap dukung program prioritas Presiden Prabowo

Baca juga: Selandia Baru: Kerja sama bilateral wujudkan pemberdayaan desa di NTT

Baca juga: Indonesia bertekad kuatkan kemitraan komprehensif dengan Selandia Baru

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |