Jakarta (ANTARA) - Indonesia Sport Promotor (Inaspro) Kementerian Pemuda dan Olahraga menyiapkan program pelatihan untuk operator-operator untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola kompetisi sepak bola usia dini Duvara Liga Anak Indonesia by Inaspro Season 2.
"Kami siapkan pelatihan ini agar setiap operator kompetisi dapat berkembang, profesional, dan semakin serius dalam mengembangkan kegiatan olahraga di wilayahnya masing-masing," kata Direktur Inaspro Ferry Yuniatro Kono dalam acara peluncuran ajang "Duvara Liga Anak Indonesia by Inaspo Season 2 di Jakarta, Jumat.
Kompetisi kategori U-10, U-11, dan U-12 tersebut akan berlangsung dalam dua tahap, yakni seri regional pada 10 - 12 Mei 2025 dan seri nasional pada 1 - 5 Juli 2025 yang akan diadakan di Lapangan Garudayaksa, Kabupaten Bekasi.
Baca juga: Durava Liga Anak Indonesia Season 2 siap digelar, targetkan 1.296 SSB
Inaspro atau Lembaga Pengelola Dana Usaha Keolahragaan (LPDUK) bersama PT Bola Indonesia Mandiri selaku penyelenggara yang didukung dengan perusahaan apparel Duvara selaku sponsor utama menargetkan ajang tersebut diikuti sebanyak 1.296 Sekolah Sepak Bola (SSB) dengan total peserta mencapai 20.736 orang anak dari 55 wilayah regional di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan kompetisi pada regional akan dikelola oleh operator di daerah-daerah yang ditentukan sesuai dengan standar tertentu.
Ferry mengatakan, Liga Anak Indonesia diselenggarakan dengan standar tinggi baik dari sisi teknis, regulasi, maupun pembinaan atlet.
Oleh sebab itu, para operator yang mengelola kompetisi tersebut juga harus memiliki kapasitas yang mumpuni untuk memastikan kompetisi bisa berjalan dengan profesional dan lancar.
Baca juga: Calon lawan Red Sparks untuk berlaga lagi di Indonesia masih dicari
"Mereka (para operator) juga dituntut untuk bisa kreatif, mencari sumber-sumber pembiayaan di daerah mereka. Mereka bisa berjualan booth, berjualan merchandise dan lainnya," katanya.
Ia mengatakan, Liga Anak Indonesia adalah platform bagi talenta muda untuk berkembang. Ia berharap ajang tersebut mampu mencetak pemain-pemain bola potensial yang siap bersaing di kancah sepak bola profesional.
Di sisi lain, kata dia, ajang tersebut membuat aspek ekonomi berjalan sehingga para operator bisa lebih percaya diri untuk membangun atau membuat kompetisi-kompetisi lain, sehingga semakin menggeliatkan ekosistem industri olahraga di daerah.
Baca juga: UFC Fight Night di Indonesia diundur ke 2026 akibat efisiensi
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025