IHSG ditutup naik seiring optimisme membaiknya ekonomi RI akhir 2025

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat seiring optimisme membaiknya perekonomian dalam negeri pada kuartal IV-2025.

IHSG ditutup menguat 18,55 atau 0,22 persen ke posisi 8.337,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,76 poin atau 0,09 persen ke posisi 847,65.

“Optimisme akan membaiknya ekonomi domestik di kuartal IV-2025, serta adanya pengumuman review kuartalan indeks MSCI, dimana beberapa saham berhasil masuk dalam perhitungan indeks MSCI, telah menjadi faktor positif pada perdagangan Kamis," ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajianya Jakarta, Kamis.

Dari dalam negeri, selanjutnya, pelaku pasar akan menantikan data cadangan devisa Indonesia periode Oktober 2025 pada Jumat (7/11).

Data tersebut akan diperhatikan di tengah depresiasi kurs Rupiah, dan setelah bulan lalu cadangan devisa turun pada level terendah sejak Juli 2024, akibat adanya pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi rupiah oleh Bank Indonesia (BI).

Dari kawasan Asia, akan dirilis data ekspor impor China, yang diperkirakan ekspor bulan Oktober 2025 tumbuh 7,3 persen year on year (yoy) dari 8,3 persen (yoy) pada September 2025.

Impor diperkirakan tumbuh 7 persen (yoy) dari sebelumnya 7,4 persen (yoy) di September 2025. Sedangkan, dari AS akan dirilis Michigan Consumer Sentiment Preliminary bulan November 2025, yang diperkirakan di level 53,2 dari sebelumnya 53,6 di Oktober 2025.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri yang naik sebesar 2,16 persen, diikuti oleh sektor energi dan sektor transportasi & logistik yang masing-masing naik sebesar 1,86 persen dan 1,21 persen.

Sedangkan tiga sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer yang turun paling dalam sebesar 0,77 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor kesehatan yang turun sebesar 0,67 persen dan 0,09 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu LABA, UNTD, NIRO, PJHB, dan DFAM. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BABY, ATIC, PTSP, BAPA, dan KICI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 2.391.818 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,96 miliar lembar saham senilai Rp18,47 triliun. Sebanyak 394 saham naik, 259 saham menurun, dan 158 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 1.200,20 poin atau 2,33 persen ke 50.297,00, indeks Hang Seng melemah 16,99 poin atau 0,07 persen ke 25.935,41, indeks Shanghai menguat 9,06 poin atau 0,23 persen ke 3.969,25, dan indeks Strait Times melemah 5,60 poin atau 0,13 persen ke 4.417,12.

Baca juga: Rupiah ditutup menguat ke Rp16.701 di tengah sentimen RUU Redenominasi

Baca juga: Daftar emas Antam Kamis ini yang naik ke angka Rp2,287 juta/gram

Baca juga: PIHPS: Harga cabai rawit Rp41.350/kg, telur ayam Rp31.450/kg

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |