Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksikan melanjutkan tren penguatan pada perdagangan Rabu, didorong oleh sentimen positif dari kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menilai bahwa kesepakatan tarif dengan AS menjadi katalis baru yang kuat bagi pasar saham domestik.
"Kesepakatan tarif dengan AS berpotensi menjadi katalis positif baru yang kuat. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan menguji level 7.200-7.250," ujar Ratna di Jakarta, Rabu.
Dalam kesepakatan tersebut, tarif ekspor Indonesia ke AS akan diturunkan menjadi 19 persen dari sebelumnya yang sebesar 32 persen.
Sementara itu, Indonesia sepakat mengenakan tarif 0 persen atas barang-barang impor dari AS.
Selain itu, Indonesia juga berkomitmen membeli energi dari AS senilai 15 miliar dolar AS, produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS, serta 50 unit jet Boeing.
Sementara dari sisi domestik, pelaku pasar juga mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang akan digelar hari ini.
Konsensus pasar memperkirakan BI akan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen.
Deposit facility rate diperkirakan turun ke 4,5 persen dan lending facility rate menjadi 6 persen.
"Potensi penurunan BI Rate ini didukung oleh pergerakan nilai tukar rupiah yang lebih stabil serta sebagai salah satu upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah melemahnya daya beli masyarakat," tutur Ratna.
Adapun pada perdagangan Selasa (15/7/2025), IHSG ditutup menguat 43,32 poin atau 0,61 persen ke level 7.140,47.
Penguatan ditopang oleh sektor infrastruktur dan properti yang bereaksi positif terhadap ekspektasi penurunan suku bunga, serta sentimen dari penguatan mayoritas indeks Asia.
Secara teknikal, IHSG mampu bertahan di atas level Moving Average 200 (MA200) di kisaran 7.079.
Indikator MACD masih menunjukkan momentum positif diikuti oleh volume beli yang solid.
Meski demikian, indikator Stochastic RSI mengindikasikan potensi death cross di area overbought, menandakan adanya risiko koreksi jangka pendek.
Dari pasar global, mayoritas bursa Asia menguat pada Selasa kemarin. Indeks Hang Seng naik 1,60 persen, Nikkei 225 menguat 0,55 persen, dan Straits Times Singapura naik 0,31 persen.
Sementara itu, bursa Wall Street juga ditutup positif, dengan indeks S&P 500 naik 0,14 persen dan Nasdaq menguat 0,27 persen.
Baca juga: IHSG menguat ditopang sektor properti dan sentimen regional
Baca juga: OJK perkuat pelindungan investor lewat aturan baru perusahaan efek
Baca juga: IHSG Selasa dibuka menguat 2,46 poin
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.