ID Survey siap dukung transformasi hijau dunia usaha Indonesia

1 week ago 8
Kami adalah jembatan antara standar keberlanjutan dan dunia usaha. Kami melihat peluang besar yaitu bisnis-bisnis yang ingin hijau, tapi belum tahu harus mulai dari mana,

Jakarta (ANTARA) - PT IDSurvey (Persero) menyatakan, siap mendukung transformasi hijau dunia usaha di Indonesia melalui tiga pilar utama, yakni dekarbonisasi, eco-framework, dan panduan ESG untuk keberlanjutan bisnis jangka panjang.

“Kami adalah jembatan antara standar keberlanjutan dan dunia usaha. Kami melihat peluang besar yaitu bisnis-bisnis yang ingin hijau, tapi belum tahu harus mulai dari mana,” ucap Direktur Utama IDSurvey Arisudono Soerono dalam Katadata Sustainability Action for the Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Rabu.

IDSurvey menghadirkan tiga pilar utama layanan bisnis hijau atau green business. Pertama, dekarbonisasi untuk membantu menurunkan emisi dan manajemen karbon.

Kedua, eco-framework yang memastikan efisiensi sumber daya dan kepatuhan lingkungan. Ketiga, ESG & sustainability sebagai panduan keberlanjutan bisnis jangka panjang.

Baca juga: Kadin sebut ISF 2025 fokus pada sektor bisnis hijau

Arisudono menekankan bahwa krisis iklim merupakan tantangan nyata yang tidak bisa diabaikan.

Fenomena gelombang panas, banjir, hingga kekeringan yang terjadi di berbagai belahan dunia menunjukkan bahwa perubahan iklim adalah konsekuensi dari aktivitas manusia sehari-hari.

“Bisnis hijau itu penting. Bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk masa depan.” ujar dia.

Ia menjelaskan, perusahaan merupakan pengguna sekaligus penghasil emisi yang besar. Di sisi lain, perusahaan juga memiliki sumber daya besar untuk melakukan perubahan dan berperan dalam transisi hijau.

Baca juga: Kadin nilai Patriot Bond dibutuhkan guna biayai proyek berkelanjutan

Green business bukan lagi pilihan. Tapi tanggung jawab sekaligus peluang,” katanya.

Dalam konteks ini, green business merupakan ekosistem yang meliputi banyak aspek. Antara lain penerapan tata kelola perusahaan yang transparan melalui prinsip ESG; pengelolaan limbah menjadi energi lewat konsep waste-to-energy; hingga upaya dekarbonisasi untuk menekan emisi karbon.

Sektor logistik dapat bertransformasi dengan menghadirkan green & smart port, sementara pembangunan fisik bisa diarahkan menuju green building yang hemat energi.

Dari sisi produk, eco-label menjadi penanda bahwa barang yang kita konsumsi ramah lingkungan, sedangkan di sektor pariwisata ada ecotourism yang menjaga alam sekaligus memberdayakan masyarakat.

Baca juga: Kadin Indonesia ajak pemerintah-dunia usaha wujudkan industri hijau

Ekonomi sirkular juga hadir untuk memastikan sumber daya digunakan berulang tanpa terbuang, sementara sustainable financing menjadi fondasi agar proyek berkelanjutan dapat terus berjalan.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |