Sanaa (ANTARA) - Kelompok Houthi Yaman dalam sebuah pernyataan pada Jumat (11/4) mengklaim bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan baru menggunakan drone ke Kota Tel Aviv, Israel tengah.
"Pasukan udara kami melakukan operasi militer kualitatif terhadap dua target militer di Tel Aviv, Israel menggunakan dua drone," ujar Juru Bicara (Jubir) Militer Houthi Yahya Sarea lewat pernyataan yang ditayangkan oleh saluran al-Masirah TV yang dikelola Houthi.
Ia mengisyaratkan bahwa serangan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan bagi rakyat Palestina.
"Kami tegaskan bahwa sekalipun harus menghadapi gempuran yang sedang dilancarkan Amerika di negara kami, itu tidak akan menghalangi kami untuk terus memenuhi kewajiban kami terhadap Gaza," ujar Sarea.
Saluran berita Israel, Channel 12 News, melaporkan sebuah drone Yaman berhasil dicegat di dekat Laut Mati di wilayah udara Yordania sebelum sempat mencapai Israel.
Tentara Yordania mengonfirmasikan pada Jumat malam waktu setempat sebuah drone tak dikenal memasuki wilayah udara Yordania dan jatuh di wilayah Ma'in di Kegubernuran Madaba, di dekat Laut Mati. Tak ada korban jiwa yang dilaporkan dari insiden itu.
Sejak Israel melanjutkan serangan intensifnya di Jalur Gaza pada Maret, Houthi sudah kerap kali melancarkan serangan terhadap target-target milik Israel dan AS.
Sebelumnya pada hari yang sama, Jubir Militer Houthi mengklaim telah melancarkan serangan baru terhadap kapal induk AS, USS Harry S. Truman, dan kapal-kapal perang AS lainnya di Laut Merah bagian utara.
Sementara itu, Komando Pusat AS mengungkapkan dalam sebuah unggahan di platform media sosial X bahwa armada penyerang dari kapal induk USS Harry S. Truman "tetap melanjutkan operasi nonstop 24/7 melawan Houthi kendati ada klaim yang tidak masuk akal dari Houthi".
Menurut media Houthi, jumlah serangan udara AS di Yaman utara sejak Jumat pagi waktu setempat meningkat menjadi 30 serangan.
Serangan-serangan udara AS itu menargetkan sejumlah lokasi di Sanaa bagian timur dan selatan, Provinsi Marib yang bersebelahan dengan Sanaa yang kaya akan minyak serta Provinsi Hodeidah di Yaman barat.
Di Sanaa, ibu kota Yaman, warga mengaku mendengar suara keras jet tempur yang terbang di atas permukiman mereka sebelum dan sesudah jet-jet tersebut menghantam beberapa lokasi di distrik Gunung Nuqum dan Bani Hashish. Kedua distrik itu terletak di pinggiran timur Sanaa. Selain itu, serangan udara juga menghantam sejumlah lokasi di Distrik Sanhan yang terletak di pinggiran selatan Sanaa.
Tidak ada sistem sirene peringatan di Yaman untuk memperingatkan warga sebelum serangan udara terjadi.
"Yang kami dengar hanyalah suara rudal yang melaju kencang kurang dari satu detik sebelum menghantam dan meledak. Kemudian kami mendengar suara jet tempur melaju dengan kecepatan penuh," kata Mohamed, seorang warga Sanaa kepada Xinhua.
Pada 15 Maret, militer AS kembali melancarkan serangan udara terhadap target-target milik Houthi untuk mencegah kelompok tersebut melancarkan serangan terhadap Israel dan kapal-kapal perang AS di Laut Merah.
Houthi, yang menguasai Yaman utara, mengungkapkan bahwa pihaknya hanya akan berhenti melancarkan serangan jika Israel menghentikan agresinya di Gaza serta mengizinkan masuknya aliran bantuan makanan dan obat-obatan penting ke daerah kantong Palestina tersebut.