Hipmi Otomotif: Kolaborasi pemerintah-pengusaha percepat adopsi EV

1 week ago 7
Kita harus terlibat dalam rantai pasok global, memastikan bahwa Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari investasi

Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Otomotif, Hasstriansyah mengatakan kolaborasi antara pemerintah, industri dan pengusaha, penting untuk mempercepat adopsi teknologi kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Hasstriansyah dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa pihaknya terus mengawal investasi kendaraan listrik yang masuk ke Indonesia sehingga dapat berjalan dengan optimal dan memberikan dampak yang luas bagi pelaku usaha dan masyarakat Indonesia.

"Kita tidak boleh hanya menjadi pasar. Kita harus terlibat dalam rantai pasok global, memastikan bahwa Indonesia mendapatkan manfaat maksimal dari investasi,” kata dia.

Hipmi Otomotif, kata dia, akan membantu menghubungkan investor asing kendaraan listrik dengan berbagai pemangku kepentingan di domestik agar realisasi investasi sektor kendaraan listrik dapat memberikan efek pengganda bagi ekonomi nasional.

Hasstriansyah menyoroti komitmen investasi perusahaan kendaraan listrik asal China, BYD, yang akan direalisasikan dengan pembangunan pabrik di Subang Smartpolitan, dengan target penyelesaian dan juga kegiatan produksi pada akhir tahun 2026.

Ia mengatakan Indonesia perlu menjadi bagian dari kemajuan teknologi yang dibawa investor China tersebut.

“Indonesia wajib menjadi bagian dari kemajuan teknologi baru ini,” ujarnya.

Keberadaan investor asing untuk kendaraan listrik di Indonesia, ujar dia, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri kendaraan listrik domestik dan menjadikan Indonesia sebagai bagian penting dalam rantai pasok global era baru kendaraan listrik.

Masyarakat dan pelaku industri diharapkan dapat bersinergi untuk mendukung serta menyukseskan transformasi ini.

"Bukan hanya industri otomotif yang mendapat manfaat, tetapi juga transfer teknologi, peningkatan tenaga kerja lokal, serta penguatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia," kata dia.

Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita pada akhir Desember 2024 mengatakan tiga perusahaan mobil berkomitmen untuk membangun pabrik otomotif di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan kendaraan listrik BYD.

Pada 1 Januari 2025, pemerintah memberi insentif berupa pajak pertambahan nilai (PPN) DTP (Ditanggung Pemerintah) sebesar 10 persen untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) completely knocked down (CKD), PPnBM DTP 15 persen untuk KBLBB impor completely built up (CBU) dan CKD, serta bea masuk 0 persen untuk KBLBB CBU.

Menurut laporan Xinhua, perusahaan EV dari negara Tirai Bambu itu akan memperluas fasilitas pabriknya di Indonesia dan menyerap tenaga kerja lebih dari 18.000 pekerja.

Baca juga: Hipmi Otomotif: Pembebasan pajak impor bisa buat harga EV terjangkau

Baca juga: Hipmi dukung industri otomotif nasional dengan resmikan badan otonom

Baca juga: Hipmi: Kenaikan UMP harus dibarengi produktivitas tenaga kerja

Baca juga: Hipmi sebut Indonesia sebagai destinasi investasi yang kompetitif

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |