Hashim tegaskan misi Prasasti objektif menilai program strategis RI

2 months ago 23
Jangan sampai nanti ada kesan masyarakat bahwa lembaga Prasasti ini dianggap sebagai alat propaganda pemerintah.

Jakarta (ANTARA) - Lembaga riset independen Prasasti Center for Policy Studies (Prasasti) resmi diluncurkan di Jakarta, Senin, untuk menjadi lembaga pemikir memberikan penilaian objektif berbagai program strategis pemerintah.

Dewan Penasihat Prasasti Hashim Djojohadikusumo menegaskan, lembaga think tank tersebut hadir dengan misi utama memberikan penilaian objektif terhadap berbagai kebijakan strategis Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Jangan sampai nanti ada kesan masyarakat bahwa lembaga Prasasti ini dianggap sebagai alat propaganda pemerintah,” ujar Hashim dalam acara peluncuran Prasasti itu pula.

Ia menyebutkan bahwa Prasasti akan memiliki peran penting dalam memberikan masukan berbasis data dan kajian ilmiah terhadap sejumlah program prioritas nasional, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rumah Nasional, Sekolah Garuda, hingga kemandirian pangan dan energi.

Hashim menjelaskan, MBG misalnya, yang merupakan kelanjutan dari program Revolusi Putih yang digagas Prabowo Subianto, menjadi penting untuk menekan angka tengkes (stunting) di kalangan anak sekolah.

Maka dari itu, dirinya menilai program tersebut perlu dikawal ketat, terutama dari adanya potensi penyalahgunaan anggaran.

“Itu (MBG) salah satu program yang saya lihat sangat penting, tapi tentu ada banyak ‘kerikil-kerikil’, tentu banyak kesalahan yang kita sangat-sangat waspada terhadap korupsi karena ini menyangkut uang yang besar sekali. Tapi itu sudah kita wanti-wanti, Pak Prabowo sudah wanti-wanti, kita harus kawal makanan bergizi gratis,” ujarnya pula.

Menurutnya, Prasasti akan menjadi mitra strategis yang memberikan penilaian objektif atas pelaksanaan MBG, dan masukan tersebut akan disampaikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN).

Selain MBG, Prasasti juga akan turut mengawal program Perumahan Sosial, yang langsung ditugaskan kepada Hashim oleh Presiden.

Ia juga menyinggung program Sekolah Garuda, yang kini dibina oleh Stella Christy selaku Wakil Menteri Bidang Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Di sektor pangan, Hashim menilai Indonesia mulai menunjukkan keberhasilan melalui program kemandirian pangan, ditandai dengan panen raya, karena harga gabah yang menguntungkan petani.

“Ini program-program yang menurut saya sudah mulai sukses. Saya berharap Prasasti bisa memberikan penilaian dan pengkajian berdasarkan data untuk menyempurnakan dan memperbaiki yang masih lemah,” ujarnya lagi.

Prasasti diperkuat oleh berbagai tokoh nasional dari beragam latar belakang. Pada jajaran Dewan Penasihat terdapat Burhanuddin Abdullah (Gubernur BI 2003-2008), Gandi Sulistiyanto (Dubes RI untuk Korsel 2021-2023), Ellyus Achiruddin, dan Prijono Sugiarto.

Dewan Pengawas Prasasti mencakup tokoh-tokoh seperti Soedradjad Djiwandono (Gubernur BI 1993-1998), Fuad Bawazier (Menkeu 1998), Jimly Asshiddiqie (Ketua MK 2003-2008), Ronald Waas, Ilya Avianti, dan Laode Masihu Kamaluddin.

Adapun Dewan Pakar Prasasti beranggotakan figur-figur teknokrat seperti Chatib Basri (Menkeu 2013-2014), Arcandra Tahar (Wamen ESDM 2016–2019), Erica Soeroto, Halim Alamsyah, Nawal Nely, dan Pramudya A Oktavinanda.

Baca juga: PHBS Think Tank Luncurkan Laporan Makroekonomi Triwulan I-2025

Baca juga: GREAT Institute, jangkar pemikiran strategis Prabowo

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |