Tangerang (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut penyelenggaraan hari pertama Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 telah mendapatkan 131 nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dan para pembeli luar negeri dengan nilai 9,98 miliar dolar AS.
Produk-produk dengan MoU terbanyak meliputi batu bara, investasi energi biru, emas, biodiesel, dan furnitur. Menurutnya, nilai transaksi tersebut mencerminkan minat pasar global terhadap produk-produk Indonesia.
"Artinya, para buyer melirik produk-produk Indonesia dan memang banyak diminati. Perwakilan perdagangan RI di luar negeri telah bekerja dengan baik dan kami optimistis dengan kontribusi dalam membangun momentum ekspor produk-produk Indonesia, termasuk produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," kata Budi di Tangerang, Banten, Rabu.
Baca juga: KJRI Penang mengukuhkan kontrak dagang 1,44 juta dolar AS di TEI 2025
Budi menyampaikan perwakilan dagang RI di negara-negara akreditasi telah berkontribusi memperkenalkan produk-produk Indonesia melalui serangkaian penjajakan bisnis yang mempertemukan pelaku usaha dan UMKM Indonesia dengan pembeli dari luar negeri.
MoU yang dihasilkan hari ini pun menjadi cerminan dari minat para pembeli tersebut. Setelah penandatanganan MoU, Kementerian Perdagangan akan memastikan realisasi MoU sebagai bagian dari upaya mendorong ekspor.
"Akan terus kami monitor," ujarnya.
TEI 2025 diikuti oleh 1.619 peserta dengan 8.045 buyers terdaftar dari 130 negara. Pameran ini dibagi ke dalam tiga zona utama, yaitu produk pangan dan pertanian, produk manufaktur, serta jasa dan gaya hidup, dengan target transaksi mencapai 16,5 miliar dolar AS.
Pada tahun lalu, pameran ini disebutkan berhasil mencatatkan realisasi keseluruhan transaksi sebesar 22,73 miliar dolar AS atau senilai Rp370,88 triliun.
Baca juga: Pertamina boyong45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
Baca juga: Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.