Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) mendukung hadirnya Asosiasi Tari dan Koreografer Indonesia (Atraksi) untuk penguatan ekosistem tari nasional.
Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) menilai hadirnya Atraksi sebagai sebuah asosiasi dapat berkolaborasi dengan pemerintah.
“Kolaborasi akan memberikan informasi mengenai program-program dari pemerintah untuk para teman-teman pegiat seni tari, serta dengan cepat dan tepat menyalurkan informasi tersebut,” ujar Wamenenkraf Irene, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kemenbud miliki manajemen talenta yang sejalan dengan seni tari
Peresmian Atraksi yang digelar di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, pada Selasa (15/7) itu akan menjadi wadah bagi 500 penari profesional dari berbagai genre.
Atraksi diluncurkan sebagai respons atas kebutuhan para penari dan koreografer di Indonesia akan wadah kolaboratif yang profesional, inklusif, serta mampu menjadi ruang advokasi dan penguatan kapasitas.
Asosiasi ini hadir sebagai rumah bersama bagi pelaku industri tari dari berbagai latar belakang mulai dari koreografer, sanggar, komunitas, hingga institusi pendidikan untuk bersama-sama menyusun strategi pengembangan sektor tari yang berkelanjutan.
Baca juga: Kompetisi tari iForte wadah generasi muda ekspresikan kreativitas seni
"Saya membayangkan Indonesia yang penuh keragaman dalam seni tari memiliki satu rumah yang mampu menaungi dan mengutarakan aspirasinya untuk dapat lebih didengar," jelas Wamenekraf Irene.
Wamenekraf Irene berharap Atraksi dapat menjadi penghubung lintas daerah dan generasi dalam memperkuat posisi seni tari di kancah nasional maupun global.
Menurut dia, keberadaan asosiasi ini membuka ruang dialog, kolaborasi, serta pemberdayaan yang lebih luas bagi para pelaku seni tari.
Baca juga: Pemkab Lumajang dukung pelestarian tari untuk pariwisata dan budaya
"Saya berharap agar Atraksi terus bersatu tetap kompak, tetap solid, tidak mau tau genre nya apa yang penting kita terus berkarya dan menjadi satu, yaitu Indonesia," kata Irene.
Sementara, Ketua Atraksi Muhammad Reza menambahkan bahwa asosiasi ini lahir dari sebuah keresahan untuk mampu membangun wadah para seniman tari, dengan slogan lintas generasi dan lintas genre.
Baca juga: Santhi Budaya wakili Indonesia di festival seni Thailand
Baca juga: Seribuan warga Desa Yosomulyo Banyuwangi atraksi tari kolosal
Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.