Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru menegaskan pembiayaan operasional klub sepak bola Sumsel United tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Gubernur Sumsel Herman Deru di Palembang, Senin, mengatakan klub itu tidak menggunakan dana APBD. Namun, kebutuhan operasional klub dipenuhi melalui dukungan sponsor.
“Seluruh masyarakat Sumsel curiga bahwa Sumsel United ini menggunakan APBD. Kita tahu aturannya, APBD tidak boleh dipakai untuk sepak bola, kecuali untuk klub liga 4 ke bawah. Kalau Liga 3, Liga 2, atau Liga 1 tidak boleh,” katanya.
Baca juga: Pelatih Sumsel United antisipasi tiga laga awal pada Championship
Ia menjelaskan klub sepak bola profesional itu harus mandiri dalam membiayai diri. Hal itu juga pernah ia tekankan kepada Sriwijaya FC agar tidak bergantung pada anggaran pemerintah.
“Pemerintah tidak boleh menggunakan APBD untuk kebutuhan klub,” jelasnya.
Meski baru berdiri empat bulan, Sumsel United diharapkan mampu menorehkan prestasi. Menurut Herman Deru, keberhasilan klub tidak hanya diukur dari kemenangan di lapangan, tetapi juga kepercayaan publik yang dibangun lewat transparansi dan profesionalisme.
Baca juga: Sumsel United rekrut Diego Pires
“Sumsel United harus punya glory yang tinggi. Menang atau kalah itu soal nanti, tapi kita harus juara,” kata dia.
Sementara itu , Presiden Klub Sumsel United sekaligus Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang, mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana awal sebesar Rp10 miliar yang seluruhnya berasal dari sponsor.
“Saat ini sudah ada 10 sponsor yang mendukung Sumsel United. Di antaranya Bank Sumsel Babel dan Titan. Ada juga sponsor lain yang masih terus masuk,” ujarnya.
Baca juga: Operasional Sumsel United gunakan dana pribadi karena belum bersponsor
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.