Gubernur-Menteri PU sepakat perkuat infrastruktur irigasi di Jatim

1 day ago 5
Kami membutuhkan dukungan dari Kementerian PU untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak

Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo sepakat memperkuat infrastruktur irigasi guna mendukung kedaulatan pangan, khususnya dalam optimalisasi irigasi pada lahan sawah tadah hujan di Jatim.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan di Kantor Kementerian PU Jakarta, Senin (14/4), yang juga dihadiri sejumlah kepala daerah dan pejabat teknis terkait dari Jawa Timur.

“Kami membutuhkan dukungan dari Kementerian PU untuk mempercepat rehabilitasi jaringan irigasi yang rusak dan mengembangkan saluran baru yang dibutuhkan petani,” kata Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Jatim, Selasa.

Ia menekankan pentingnya penguatan irigasi di lahan sawah tadah hujan, yang selama ini sangat bergantung pada curah hujan.

Lahan tersebut, menurut dia, merupakan lumbung padi kedua setelah lahan beririgasi teknis dan sangat berperan dalam menjaga ketahanan pangan daerah.

“Teknologi irigasi yang mendukung sawah tadah hujan akan sangat membantu petani menghadapi musim kering,” ujarnya.

Khofifah menambahkan Jawa Timur siap mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden RI Prabowo Subianto.

Kesiapan tersebut dibuktikan dengan capaian Jatim sebagai provinsi penghasil beras tertinggi secara nasional selama lima tahun berturut-turut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras Jatim pada 2024 mencapai 5,4 juta ton.

“Sejak 2020, produksi beras kami konsisten tinggi. Bahkan tahun 2020 mencapai 5,74 juta ton,” ucapnya.

Produktivitas itu, lanjut Khofifah, ditopang oleh pemanfaatan teknologi pertanian seperti transplanter, traktor modern, dan combine harvester yang menekan kehilangan hasil pascapanen, serta optimalisasi sistem irigasi dan inovasi pertanian yang dikembangkan di daerah.

Ia juga mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi sebagai pijakan kebijakan penting dalam mendukung ketahanan pangan.

Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyatakan komitmen pemerintah pusat untuk membantu Jatim meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya dalam hal penyediaan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi.

“Infrastruktur irigasi adalah kunci peningkatan produktivitas pertanian, terutama untuk memenuhi target produksi gabah kering panen (GKP) Jatim sebesar 12,6 juta ton pada 2025,” katanya.

Kementerian PU, lanjut Dody, akan mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar, khususnya untuk pengelolaan sumber daya air di sektor pertanian.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah kepala daerah menyampaikan aspirasi terkait kondisi infrastruktur irigasi di wilayah masing-masing.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyoroti tantangan yang dihadapi Pulau Bawean, di mana 75 persen dari total 4.000 hektare lahan pertanian masih mengandalkan air hujan.

“Kami berharap pembangunan jaringan irigasi permanen di Bawean segera direalisasikan,” ujarnya.

Senada, Bupati Malang Sanusi mengeluhkan kerusakan infrastruktur irigasi akibat bencana banjir.

“Produksi pertanian kami menurun karena hanya bisa panen sekali setahun,” katanya.

Baca juga: Luas tanam padi di Kabupaten Ngawi 2024 capai 100 persen dari target

Baca juga: Pj Gubernur Jatim dan Bupati Situbondo panen raya padi BK 01 Agritan

Baca juga: Wamentan dongkrak penambahan dan perluasan areal tanam padi di Jatim

Baca juga: Pemkot Madiun dukung petani optimalkan prouktivitas padi

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |