Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Agustiar Sabran mengatakan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2025, menjadi momentum pemberian apresiasi kepada para seniman lokal dan pelaku seni budaya lainnya, sekaligus upaya memajukan pariwisata daerah.
“FBIM ini juga menggerakkan perekonomian masyarakat dan daerah. Kita harap festival ini juga akan mengangkat pariwisata Kalimantan Tengah," kata Agustiar di Palangka Raya, Minggu.
Dia menjelaskan, FBIM juga menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI).
Festival budaya ini juga menjadi sarana memajukan usaha kreatif para pelaku UMKM, hingga menggerakkan masyarakat agar bangga membeli dan menggunakan produk dalam negeri serta berkunjung ke tempat-tempat wisata dalam negeri.
"Maka produk dan destinasi wisata akan menjadi tuan rumah di negeri sendiri," jelasnya.
Semarak FBIM ini dilaksanakan pada 17 sampai 23 Mei 2025, dengan memanfaatkan lokasi-lokasi strategis yang mudah dijangkau, yaitu Stadion Tuah Pahoe, Museum Balanga, Bundaran Besar, Bawah Jembatan Kahayan, Dermaga Flamboyan Bawah, dan Hotel M Bahalap.
Adapun beberapa atraksi budaya Kalteng yang dapat disaksikan bersama, antara lain karnaval budaya, permainan rakyat, kuliner tradisional, atraksi seni tradisi, keterampilan dan olahraga tradisional.
Dalam rangkaian kegiatan ini juga akan dilangsungkan Temu Karya Taman Budaya Regional Kalimantan III Tahun 2025 yang diikuti seluruh Taman Budaya dari 5 provinsi se-Kalimantan. Juga peluncuran kapal susur sungai.
Salah satu yang telah terselenggara hari ini dan mendapat sambutan antusias masyarakat adalah Karnaval Budaya FBIM dengan mengusung tema "Bersatu dalam keragaman budaya".
Tampak masyarakat tumpah ruah memadati tepian sejumlah ruas jalan di Kota Palangka Raya untuk menyaksikan ragam kreasi yang ditampilkan pada peserta.
"Karnaval ini merupakan salah satu rangkaian dalam gelaran FBIM, sebagai salah satu promosi budaya dan pariwisata di Kalimantan Tengah," kata Gubernur.
Gubernur menegaskan, agar tema yang diusung dalam karnaval ini benar-benar mampu diimplementasikan, serta menggugah semangat kebersamaan dalam menjaga ataupun melestarikan kebudayaan, hingga permainan tradisional yang dimiliki.
"Kegiatan ini juga sangat positif sebagai sarana penyaluran bakat generasi muda di bidang seni dan budaya, sekaligus menjadi salah satu ikhtiar bersama dalam menjaga budaya di Kalimantan Tengah," jelasnya.
Karnaval Budaya FBIM 2025 berlangsung semarak dengan para peserta yang berasal dari organisasi kemasyarakatan yang berbasis Suku Dayak, pemerintah kabupaten dan kota, organisasi perangkat daerah, BUMN/BUMD, serta lainnya.
Masing-masing peserta berupaya menampilkan yang terbaik, mulai dari berbagai kostum yang unik, menarik serta membawa identitas daerahnya masing-masing, atraksi budaya dan seni bela diri, hingga mobil hias dengan ornamen-ornamen yang tampak luar biasa.
Baca juga: Pemprov Kalteng: Perputaran ekonomi capai Rp20 miliar selama FBIM 2024
Baca juga: Festival Budaya Isen Mulang 2024 promosikan ragam keunggulan Kalteng
Baca juga: FBIM kian inovatif dan menjadi kekuatan pariwisata di Kalteng
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025