Serang (ANTARA) - Gubernur Banten Andra Soni berkomitmen untuk membebaskan Sungai Cibanten dari tumpukan sampah agar bisa dikembangkan menjadi ruang edukasi lingkungan, konservasi, dan potensi wisata air.
"Ini bukan sungai biasa. Ini sungai sejarah, jantung air Kota Serang. Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya," ujar Andra Soni usai mengikuti Arung Sungai Cibanten bersama Komunitas Peduli Sungai Provinsi Banten, di Serang, Selasa.
Dalam perjalanan menyusuri sungai, ia melihat sejumlah persoalan, yaitu pendangkalan, tumpukan sampah rumah tangga, bahkan sisa-sisa bangunan yang dibuang ke aliran sungai. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang menganggap sungai sebagai tempat buangan.
“Kita harus ubah mindset. Sungai bukan tempat sampah. Pemerintah kota dan provinsi harus hadir menyediakan tempat pembuangan yang layak dan edukasi ke masyarakat harus digencarkan,” tegasnya.
Andra menyebut bahwa dari diskusi yang terjadi selama mengarungi sungai, berbagai masalah sudah diinventarisasi mulai dari penyumbatan anak sungai, lokasi rawan banjir saat debit tinggi, hingga kebutuhan sistem pengelolaan sampah terpadu.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa penanganan Sungai Cibanten tidak bisa berjalan sendiri-sendiri perlunya kolaborasi antara BBWSC3, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Serang, hingga struktur paling bawah di tingkat RT dan RW.
“Kita butuh pemahaman kolektif. Semuanya harus jalan bersama, dan hasilnya harus tercermin dari keputusan tindak lanjut,” paparnya.
Baca juga: Mensos ajak warga peduli lingkungan dengan bersihkan sungai di Bogor
Tindak lanjut dari kegiatan ini, kata dia, akan dimulai dengan aksi bersih-bersih Sungai Cibanten dalam waktu dekat. Tidak hanya itu, pihaknya juga mendorong agar kawasan sekitar sungai bisa dikembangkan menjadi ruang edukasi lingkungan, konservasi, dan bahkan potensi wisata air.
“Saya optimis. Semangat para relawan dan masyarakat hari ini luar biasa. Kita pelihara semangat ini. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan jika kita mau bergotong royong,” pungkas nya.
Sementara itu, Ketua Pokja Relawan Banten, Lulu Jamaludin, menegaskan kegiatan Arung Sungai Cibanten merupakan inisiatif murni dari para relawan. Keikutsertaan kepala daerah sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian sungai.
“Kami ingin menjadikan Kali Cibanten sebagai kawasan wisata konservasi, lokasi pelatihan kebencanaan, dan basecamp relawan. Ini bukan sekadar kegiatan simbolis, tapi komitmen bersama,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut konkret, para relawan dan instansi terkait berkomitmen untuk menggelar aksi bersih-bersih sungai pada pekan depan.
"Sungai Cibanten dapat dihidupkan kembali sebagai ikon wisata air, pusat latihan relawan siaga bencana, dan ruang hidup yang bersih dan aman bagi masyarakat sekitar," pungkasnya.
Baca juga: Pemkab Cianjur kerahkan alat berat bersihkan saluran air dari sampah
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.