Grab nilai adopsi AI dapat optimalkan performa platform digital

1 month ago 16
Misalnya, kami membangun model bahasa kecil yang menerjemahkan Bahasa Vietnam ke Bahasa Indonesia dengan lancar...,

Jakarta (ANTARA) - CEO Grab Anthony Tan menilai adopsi akal imitasi (AI) dapat mengoptimalkan performa platform digital, termasuk layanan transportasi berbasis aplikasi (ride-hailing) dengan lebih luas.

“Ide utamanya adalah bagaimana ingin membuat middleware yang memungkinkan Anda memanfaatkannya dalam berbagai kasus penggunaan dan model yang berbeda untuk berbagai kasus penggunaan (use-case) dan di berbagai bagian/wilayah,” kata Tan, dalam acara Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu.

Ia melanjutkan, Grab, yang beroperasi di delapan negara dalam kawasan Asia Tenggara, salah satunya memanfaatkan AI dalam pengembangan mesin translasi otomatis dalam platform aplikasinya.

“Misalnya, kami membangun model bahasa kecil yang menerjemahkan Bahasa Vietnam ke Bahasa Indonesia dengan lancar. Atau misalnya, ada pelanggan dari Korea datang dan (menggunakan fitur) translasi Bahasa Indonesia ke Bahasa Korea,” ujar Tan.

Baca juga: Grab dan OVO manfaatkan sistem berbasis AI untuk pantau Program MBG

Dengan keberagaman pengguna Grab yang tersebar di Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Kamboja, Vietnam, dan Myanmar, Tan mengatakan, penting bagi perusahaan untuk memiliki pendekatan kemitraan terbuka (open partnership) agar perkembangan teknologi bisa berjalan bersamaan dengan fitur yang bermanfaat bagi pengguna.

“Kami beroperasi di sekitar 400 lebih kota di seluruh Asia Tenggara, tetapi Anda harus memikirkan model kemitraan terbuka sebagai (salah satu pendekatan)… Kita tingkatkan skalanya,” kata Tan.

Menurut dia, kemitraan terbuka memungkinkan platform untuk memecahkan berbagai masalah pengguna, serta mendorong teknologi yang lebih inklusif bagi para pengguna aplikasi.

Selain memanfaatkan AI untuk fitur translasi, Tan mengatakan, Grab juga mengadopsi teknologi tersebut untuk fitur AI Merchant Assistant yang diperuntukkan kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang tergabung di platform tersebut (Grab Merchant).

Baca juga: Grab terapkan Agentic AI untuk berdayakan pengemudi dan merchant

“Kami telah menerapkannya ke jutaan mitra pedagang kami. Mereka adalah pedagang kecil, UMKM termasuk di Indonesia, di seluruh kota tier satu, dua, dan tiga,” kata Tan.

Ia melanjutkan, penting juga bagi para pemangku kepentingan termasuk pemerintah dan para petinggi perusahaan teknologi untuk menjadikan AI sebagai sesuatu yang inklusif dan berdampak positif.

“Kita harus memikirkan AI yang inklusif. Jadi kita harus memikirkan bagaimana menggunakan AI untuk kekuatan kebaikan,” kata Tan.

“Kita masih dalam tahap awal, dan kita di sini memiliki tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Kita, pemerintah, dan para CEO di ruangan ini sedang memikirkan cara menggunakan AI untuk kebaikan,” imbuhnya.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |