Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud) Giring Ganesha Djumaryo mengatakan ayam menjadi inspirasi pada pameran temporer batik "KukuruYUK!: Ragam motif ayam dalam batik Indonesia".
"Ayam itu menjadi salah satu motif yang paling banyak diperkenalkan di koleksi di museum batik ini. Ayam adalah makhluk yang luar biasa tetapi tetap sederhana kita bisa belajar kasih sayang dari ayam ketika dia mengerami telur-telurnya. Kita belajar dari ayam jantan yang selalu membangunkan kita setiap pagi," kata Wamenbud saat membuka pameran batik yang digelar di Jakarta, Senin.
Lewat pameran ini, lanjut dia, ia berharap mampu mengingatkan masyarakat untuk pentingnya melestarikan warisan kehidupan, menghargai makhluk lain, menghargai makhluk lain menghargai sesama manusia dan selalu menghargai hubungan manusia dengan Tuhan.
"Lewat pameran ini kita semakin sadar bahwa setiap karya seni sekecil apapun adalah bentuk penghormatan terhadap kehidupan itu sendiri," katanya.
Baca juga: Wamenbud siapkan program sertifikasi dukung pekerja pada sektor budaya
Pada kesempatan yang sama, Kurator Museum Batik Indonesia Swa S. Adinegoro mengemukakan bahwa ayam dipilih menjadi tema pameran batik "KukuruYuk!" karena memiliki ragam kekayaan yang dapat dieksplorasi.
"Kami justru mendapati agak banyak dan beragam motif yang mengandung unsur ayam, sehingga satu hewan ayam ini saja, rasa-rasanya sudah bisa menjadi satu tema dipilih untuk pameran," katanya.
Swa menjelaskan bahwa motif ayam dapat ditemukan dalam berbagai motif batik di berbagai daerah di Indonesia seperti batik keraton di Yogyakarta dan Surakarta.
Motif ayam, lanjutnya, juga merupakan simbol kasih sayang seorang ibu hingga menjadi inspirasi salah satu motif batik Indonesia.
Menurutnya pada tiap bagian tubuh ayam memiliki keunikan tersendiri yang dapat dikembangkan menjadi motif batik.
Pameran KukuruYUK! yang juga digelar dalam rangkaian perayaan Hari Batik Nasional ini menampilkan 26 koleksi batik yang terdiri dari 24 koleksi milik Museum Batik Indonesia, dan dua koleksi pinjaman dari pemerhati batik Nusantara.
Pameran temporer ini bisa dikunjungi publik mulai 21 Oktober 2025 sampai Desember 2025, pada Selasa-Minggu pukul 09.00 -15.00 WIB.
Baca juga: Giring bangga Dhika "Pacu Jalur" kolaborasi dengan artis Bollywood
Baca juga: Wamenbud tekankan pentingnya penguatan ekosistem kebudayaan Indonesia
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































