Jakarta (ANTARA) - Atlet muda Indonesia, Gendis Aulia Syafitri, menargetkan memecahkan rekor nasional pada kesempatan-kesempatan berikutnya setelah meraih medali perunggu lari 800 meter Asian Youth Games (AYG) 2025 di Bahrain, Minggu.
“Rencana ke depan, saya ingin memecahkan rekor nasional karena waktu saya sekarang sudah sangat dekat. Saya juga ingin mempersiapkan diri untuk Asian Youth Championship dan Youth Olympic Games Dakar 2026,” kata Gendis dalam keterangan resminya, Minggu.
Perjalanan Gendis memenangi medali perunggu di Stadion Nasional Bahrain dimulai dari babak kualifikasi pada 24 Oktober.
Tampil di Heat 1, ia mencatat waktu 2:21.02 untuk finis posisi ketiga di belakang Naomi Cesar dari Filipina dan Jihye Han dari Korea Selatan.
Hasil itu menempatkannya di urutan kelima keseluruhan dan memastikan tiket final.
Pada babak final, Gendis tampil luar biasa. Sejak tembakan start, ia langsung menempel ketat pelari di depan dan menjaga ritme dengan sangat baik.
Baca juga: Queenita tatap Olimpiade Remaja 2026 usai raih perunggu AYG 2025
Dorongan tekad untuk melewati batas dirinya sendiri membuat Gendis berlari lebih cepat dari biasanya.
Usaha keras itu berbuah medali. Ia mencatat waktu 2:14.98, atau 5 detik lebih cepat dari waktu terbaiknya sebelum ini.
Catatan impresif ini menempatkannya di posisi ketiga di bawah Jinpin Song dari China yang meraih medali emas dan Naomi Cesar dari Filipina) yang meraih medali perak.
“Saya sangat senang dan bersyukur. Medali perunggu ini saya persembahkan untuk Tuhan, orang tua yang selalu mendukung, serta pelatih yang sabar membimbing saya meski saya kadang bandel,” ujar Gendis penuh haru.
Pelatih atletik Indonesia, Panji, bangga dengan pencapaian anak didiknya itu.
“Penampilan Gendis benar-benar di luar prediksi dan jauh melampaui target yang kami tetapkan. Ini buah dari kerja keras dan dedikasi yang kami bangun bersama,” ujar Panji.
Baca juga: Tarung campuran sumbang empat perunggu bagi Indonesia di AYG 2025
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































