Batam, Kepri (ANTARA) - Global Energy Alliance for People and Planet (GEAPP) menegaskan komitmen untuk mendukung Indonesia dalam mempercepat transisi energi bersih melalui pendekatan catalytic philanthropy atau model pendanaan yang memadukan kekuatan sektor publik, swasta, dan filantropi.
CEO of GEAPP Woochong Um mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara prioritas, khususnya di Asia Tenggara yang menjadi fokus percepatan transisi energi bersih.
Menurutnya, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk pengembangan energi terbarukan.
"Kami membawa sektor publik, swasta, dan filantropi secara bersama-sama. Masing-masing memiliki toleransi risiko ya g berbeda. Filantropi bisa mengambil risiko lebih tinggi di tahap awal untuk membuka jalan bagi investasi yang lebih besar," ujar Woochong kepada ANTARA di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Woochong menjelaskan sejak awal berdiri pada 2022, GEAPP telah aktif mendukung pemerintah Indonesia dalam mempercepat transisi energi.
Proyek yang dijalankan oleh GEAPP dirancang untuk bersifat katalitik, menggunakan modal filantropi guna mengurangi risiko, membangun kapasitas lokal, dan membuka akses ke sumber pendanaan publik maupun swasta yang lebih besar.
Dengan cara ini, GEAPP berperan sebagai katalis yang menurunkan risiko, membuktikan kelayakan proyek, dan menarik kepercayaan investor besar seperti lembaga keuangan publik dan swasta.
Lebih lanjut, Woochong menyebut bahwa energi bersih bukan hanya soal listrik yang diterima oleh masyarakat, tetapi juga dapat mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
"Indonesia sangat penting bagi perkembangan transisi energi, terutama karena memiliki populasi yang besar, mereka (masyarakatnya) harus hidup dengan sejahtera. Mereka harus memiliki akses terhadap listrik yang bersih, dan juga bisa menggunakannya untuk penambahan nilai," imbuhnya.
Kemitraan merupakan fondasi utama pendekatan GEAPP di Indonesia. Sebagai penengah netral dan mitra terpercaya, GEAPP membangun kolaborasi untuk membangun perubahan.
Mitra utama GEAPP antara lain pemerintah, badan usaha milik egara (BUMN), serta kementerian/lembaga lainnya.
Salah satu proyek yang dikerjakan oleh GEAPP adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Tembesi, Batam, Kepulauan Riau.
Sebagai proyek strategis nasional, PLTS ini akan menjadi pembangkit surya terapung terbesar di Kepulauan Riau.
Proyek ini akan menjawab kebutuhan energi di wilayah Batam-Bintan, yang ekonominya tumbuh 6,6 persen per tahun selama satu dekade terakhir, dengan kapasitas listrik hampir mencapai batas maksimum 597 MW.
Dikembangkan oleh PT Nusantara Tembesi Baru Energi (NTBE), joint venture antara PT PLN Nusantara Power dan PT TBS Energi Utama Tbk, proyek ini akan memiliki kapasitas 46 MWac dan menghasilkan sekitar 56,5 GWh listrik bersih per tahun, cukup untuk mengaliri listrik ribuan rumah dan bisnis di Batam.
Baca juga: TBS Energi Utama rampungkan pembiayaan PLTS terapung Batam
Baca juga: Dirut PLNNR: Optimalkan pengembangan PLTS terapung skala nasional
Baca juga: SMI salurkan 23,3 juta dolar AS dukung proyek energi bersih di Batam
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
















































