Denpasar (ANTARA) -
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) memasang alat berat agar dinding yang digunakan untuk Piala Dunia Panjat Tebing 2025 stabil dari pergerakan angin.
“Total keseluruhan ada 82 ton pemberat yang kami pasang di dua dinding,” kata Ketua Biro Juri dan Pembuat Jalur FPTI Andi Saputro di Denpasar, Bali, Kamis.
Menurut dia, panitia mempertimbangkan semua faktor, termasuk alam, saat membangun fasilitas panjat tebing itu.
Dua bangunan dinding panjat tebing dibangun di kawasan wisata Peninsula Island di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, yang menghadap Pantai Nusa Dua.
Ia mengharapkan cuaca bersahabat selama proses pembangunan hingga tunamen mulai pada 2-4 Mei 2025.
Suhu panas diperkirakan menjadi tantangan para atlet, khususnya dari Eropa.
Pembangunan dua dinding panjat tebing telah dilakukan sejak sebelum libur Lebaran yang saat ini sudah mencapai 80 persen dan ditargetkan selesai sebelum uji kelayakan Minggu pekan ini.
Baca juga: Veddriq Leonardo ingin juara dunia di Indonesia
Rencananya, kata dia, Federasi Internasional Olahraga Panjat Tebing (IFSC) dan FPTI akan menginspeksi kelayakan dinding dengan ketinggian hingga 15 meter itu.
“Rencananya para atlet akan melakukan uji coba pada 2 Mei,” imbuhnya.
Seluruh peralatan pembangunan dua dinding itu didatangkan dari Jakarta.
Di area venue juga dibangun tempat altet melakukan pemanasan sebelum bertanding.
Bali menjadi tuan rumah kejuaraan dunia yang diadakan pada 2-4 Mei dan mempertandingkan dua disiplin, yakni speed dan lead.
Pelatih tim panjat tebing Indonesia Hendra Basir mengatakan 31 atlet andalan nasional akan mewakili Indonesia dalam ajang ini, termasuk peraih medali emas Olimpiade Paris 2024, Veddriq Leonardo, dan atlet panjat tebing kelahiran Bali, Desak Made Rita. Ajang ini akan diikuti 29 negara.
Baca juga: Pembangunan dinding Piala Dunia Panjat Tebing di Bali capai 80 persen
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025