Jakarta (ANTARA) - Film berjudul “Diponegoro Hero” akan mengangkat kisah keterlibatan Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa yang terjadi pada tahun 1825 atau sekitar dua abad silam.
"Film ini kami hadirkan bukan sekadar untuk hiburan, melainkan sebagai penghormatan terhadap sejarah bangsa dan tokoh Pangeran Diponegoro yang menginspirasi. Kami berharap agar generasi muda dapat kembali mengenal semangat juang beliau,” kata Produser film “Diponegoro Hero” King Bagus dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Bagus mengatakan penggarapan film dimaksudkan agar generasi muda dapat mengenal kembali sosok Pangeran Diponegoro beserta perjuangannya bagi bangsa Indonesia pada masa itu.
Baca juga: Film "Diponegoro Hero" siap temani masyarakat sambut HUT ke-80 RI
Film juga diharapkan dapat meramaikan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 kemerdekaan Republik Indonesia dan pemutaran perdana akan digelar secara terbatas di Jakarta, Kamis (14/8). Setelah pemutaran perdana, film berdurasi 30 menit itu dapat ditonton secara gratis di platform Usky AI.
Film dengan dana sebesar Rp200 juta itu menggambarkan semangat juang dan spiritualitas Pangeran Diponegoro melalui narasi visual berbasis teknologi Generative Artificial Intelligence (AI).
"Mari rayakan kemerdekaan dengan karya yang menginspirasi, memupuk rasa cinta tanah air, dan menghidupkan kembali semangat perjuangan bangsa melalui film AI 'Diponegoro Hero'," kata Bagus.
Selain berkolaborasi bersama Mars Media, tim produksi juga menggandeng Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro (Patra PADI), sebagai penasihat historis untuk memastikan akurasi sejarah dan nilai-nilai luhur sang pahlawan tetap terjaga.
Baca juga: Angga Dwimas buka kesempatan bergabung produksi film "Perang Jawa"
Baca juga: Perpusnas: 25 jilid komik Diponegoro ditargetkan terbit September 2025
Baca juga: Perpusnas: Babad Diponegoro ajarkan kejujuran bagi generasi muda
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
