Festival sastra di Bali tekankan nilai budaya sikapi teknologi

2 months ago 47

Ubud, Bali (ANTARA) -

Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, menekankan pentingnya adaptasi dan revitalisasi nilai luhur budaya sebagai pedoman menyikapi berkembangnya teknologi termasuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

“Kami melihat kemajuan teknologi itu dengan tidak melupakan nilai luhur budaya Bali sebagai pegangan masa depan,” kata Penggagas Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 Anak Agung Gde Ngurah (AAGN) Ari Dwipayana di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud itu mengungkapkan salah satu nilai luhur budaya Bali tersebut adalah Tri Wisesa Yoga yakni tiga aspek atau nilai penting dalam filsafat, seni dan spiritual Hindu.

"Tiga nilai itu yakni Satyam atau kebenaran/kebaikan, Sivam yaitu kesucian dan Sundaram yaitu keindahan atau estetika," ujarnya.

Baca juga: Festival Bali Berkisah tampilkan keragaman karya sastra

Menurut dia, nilai budaya tersebut penting untuk dipahami masyarakat termasuk generasi milenial dan generasi Z di tengah berkembangnya teknologi terkini mulai AI, big data, robotic hingga realitas virtual (VR).

Koordinator Staf Khusus Presiden RI periode 2019-2024 itu menambahkan bahwa selain mengedepankan nilai budaya yang bersifat universal itu, juga perlu dilengkapi pemahaman alat ukur lain, yakni patut, pantas hingga pangus atau kecocokan.

Sementara itu, Budayawan Prof Dr I Wayan Didia menambahkan bahwa ketiga aspek Tri Wisesa Yoga itu saling melengkapi satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

“Tiga nilai itu saling melengkapi dan menjadi pedoman dalam perkembangan teknologi karena penggunaan teknologi perlu ada kejujuran,” ucapnya.

Baca juga: Ari Dwipayana: Sastra Saraswati Sewana untuk pemajuan kebudayaan Bali

Tahun ini merupakan pelaksanaan kelima festival tahunan yang diawali Dharma Panuntun atau tuntunan berdasarkan sastra agama oleh sulinggih atau pemuka agama yang dimulai pada Jumat ini dan dilanjutkan agenda utama pada 10-14 Juli 2025.

Festival sastra tersebut pada tahun ini mengangkat tema terkait teknologi untuk kemajuan peradaban atau Brahmasara Bhawana Mukti.

Agenda tersebut diisi sejumlah kegiatan di antaranya ruang diskusi terkait seni, budaya dan teknologi, pameran, UMKM, hingga kompetisi seni pertunjukan dengan inovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi.

Baca juga: Disbud Buleleng adakan lomba bahasa Bali untuk pelestarian budaya

Rencananya ada sejumlah tokoh di Bali yang diberi anugerah khusus karena dinilai berperan dalam pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya Bali terutama dalam teknologi.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |