Fadli sebut perlu sosialisasi bahasa Indonesia sebagai bahasa UNESCO

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa perlu adanya sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa kerja Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sehingga kian dikenal.

"Kan itu sudah menjadi bahasa ke-10 di UNESCO saya kira memang harus kita sosialisasikan," ujar Fadli saat ditemui di Museum Nasional, Jakarta, Kamis.

Fadli menambahkan bahwa pengguna bahasa Indonesia secara total lebih dari 300 juta orang yang tersebar di berbagai negara di dunia.

"Kalau kita lihat Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Brunei, ya itu kan lingua franca kita bahasa Indonesia Melayu," tambah dia.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) memaparkan sederet kebijakan pendidikan selama masa Pemerintahan Prabowo Subianto dalam Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Dengan menggunakan Bahasa Indonesia, Mu'ti menyampaikan pandangan Bangsa Indonesia bahwa solusi atas tantangan global tidak semata-mata terletak pada kekuasaan atau ekonomi, namun juga pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, sains, kebudayaan, serta komunikasi dan informasi yang membebaskan.

“Nilai-nilai mendasar inilah, yang membawa Indonesia pada penegasan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan tidak boleh ada satu pun yang tertinggal,” kata Mendikdasmen Mu'ti.

Baca juga: Kemenbud ungkap kebanggaan Indonesia jadi bahasa resmi sidang UNESCO

Ia menyebutkan Pemerintah Indonesia melalui Kemendikdasmen baru saja mengeluarkan kebijakan Pendidikan Bermutu untuk Semua sebagai pelaksanaan konstitusi dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto serta sebagai jalan menuju kemanusiaan yang adil dan beradab.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Indonesia juga meluncurkan Gerakan Semesta untuk mempercepat pencapaian Tujuan Keempat dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang juga sejalan dengan kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto.


Adapun gerakan semesta itu, salah satunya ialah implementasi pendekatan pembelajaran mendalam yang menekankan praktik pembelajaran yang lebih berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Selain itu, pihaknya juga mengenalkan kecerdasan artifisial, koding, serta penguatan pendidikan karakter.

Baca juga: Hari ini, Mendikdasmen siap pidato dalam Bahasa Indonesia di UNESCO

Baca juga: Kadin: Bahasa Indonesia dalam forum UNESCO jadi bentuk validasi

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |