ESDM targetkan PLTP Muara Laboh Unit II di Sumbar selesai 2027

1 week ago 14
Dengan tercapainya financial close, PLTP Muara Laboh Unit 2 ditargetkan selesai pada tahun 2027

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit II di Sumatera Barat selesai pada 2027, setelah mencapai financial close pada awal Mei 2025.

“Dengan tercapainya financial close, PLTP Muara Laboh Unit 2 ditargetkan selesai pada tahun 2027,” ujar Yuliot dalam keterangannya diterima di Jakarta, Rabu.

Yuliot mengatakan bahwa financial close PLTP Muara Laboh merupakan kelanjutan dari penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT PLN (Persero) dengan perusahaan PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) pada 16 Desember 2024.

PLTP Muara Laboh Unit 2 merupakan proyek strategis dengan kapasitas 80 MW dan unit 3 dengan kapasitas 60 MW di Sumatera Barat.

Pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang dilaksanakan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Pertemuan tersebut membahas berbagai isu global dan kerja sama di masa depan yang berkelanjutan, rendah karbon, dan terkait energi bersih melalui kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC).

Dalam hal ini pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung, dan Pemerintah Jepang dengan pimpinan delegasi Perdana Menteri Jepang periode 2021–2024 Fumio Kishida dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jepang (House of Representatives).

"Pertemuan dengan Jepang hari ini menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antarnegara dalam mengakselerasi transisi energi, dan bukti nyata kemajuan kerja sama ini,” kata Yuliot.

Pendanaan proyek PLTP Muara Laboh ini diperoleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) dari lembaga keuangan terkemuka, yakni Japan Bank for International Cooperation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), serta lembaga keuangan swasta seperti Mizuho Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), MUFG Bank, dan The Hyakugo Bank.

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa tarif PLTP Muara Laboh Unit 2 & 3 memiliki tarif yang berbeda dengan unit 1.

"Ini negosiasi unit pertama dulu, itu kan harga masih dengan harga yang lama. Nah unit kedua dan ketiga sudah dengan sesuai Perpres 112 Tahun 2022 (tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan Untuk Penyediaan Tenaga Listrik) itu yang menjadi keputusan di sini," ucapnya.

Secara keseluruhan, sambung Eniya, pengembangan PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3 akan mendorong investasi baru senilai total 992 juta dolar AS.

Selain proyek PLTP Muara Laboh Unit 2 dan 3, beberapa proyek energi lain yang sudah masuk dalam kerangka AZEC yaitu PLTSa Legok Nangka, kemudian Sustainable Aviation Fuel, dan PLTP Sarulla, serta jaringan transmisi dari Jawa-Sumatera.

Baca juga: Anggota DPR: Perbaikan Jalan Air Dingin Solok dukung pengembangan PLTP

Baca juga: RI meraih pendanaan proyek PLTP Muara Laboh Rp8,21 triliun dari AZEC

Baca juga: Pertamina dan Zorlu Enerji sepakati kerja sama pengembangan panas bumi

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |