Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan Besei Kambe menjadi salah satu cabang pertandingan unggulan dalam gelaran Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.
"Lomba Besei Kambe termasuk salah satu andalan dalam FBIM, sebab ciri khas lombanya yang dilakukan di sungai," kata Pelaksana tugas Sekretaris Disbudpar Kalteng Agung Catur Prabowo di Palangka Raya, Selasa.
Baca juga: Gubernur: FBIM panggung pelaku seni budaya serta majukan pariwisata
Apalagi, lanjutnya, parade perahu hias tahun ini ditiadakan, sehingga Besei Kambe menjadi salah satu agenda unggulan pada FBIM 2025. Ada 11 kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah yang mengikuti lomba ini, yakni Palangka Raya, Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya, Kotawaringin Barat, Seruyan, Lamandau, dan Sukamara.
Besei Kambe merupakan olahraga tradisional yang biasanya dilakukan peserta terdiri atas dua orang dalam satu kelompok dengan cara menambang, mendayung saling berlawanan arah dengan satu perahu.
Sepintas seperti tarik tambang, karena pemenangnya harus melewati tanda khusus yang sudah diberi tanda batas, biasanya dari seutas tali. Apabila dalam babak pertama satu kelompok kalah, bertukar posisi untuk kembali saling mengalahkan.
Baca juga: Pemprov Kalteng: Perputaran ekonomi capai Rp20 miliar selama FBIM 2024
Baca juga: FBIM kian inovatif dan menjadi kekuatan pariwisata di Kalteng
Koordinator Besei Kambe R. Jimmy Gara mengatakan tujuan utama lomba ini adalah untuk melestarikan budaya di Kalimantan Tengah. Melalui lomba ini diharapkan masyarakat, terutama generasi muda mengetahui Besei Kambe, sehingga tetap terjaga dari generasi ke generasi.
"Antusias masyarakat sangat tinggi, terlihat banyak yang sudah hadir untuk melihat Besei Kambe, termasuk wisatawan mancanegara yang sudah mencari informasi mengenai lomba ini," tuturnya.
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
