Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kehadiran layanan cabang PT Bank Syariah Indonesia (BSI) di Arab Saudi dapat memperkuat ekosistem haji dan umrah.
Ia menyampaikan sesuai dengan adanya Undang-Undang BUMN yang baru, izin prinsip yang telah diperoleh perlu ditindaklanjuti dengan perencanaan yang baik, yaitu memastikan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk mulai beroperasi penuh di Arab Saudi dalam waktu satu tahun ke depan.
"Ini akan membuka peluang besar untuk mendorong kerja sama business to business (B-to-B), sekaligus memperkuat ekosistem Haji dan Umrah dari sisi ekonomi dan layanan keuangan syariah," kata Erick di Jakarta, Senin.
Menurutnya, kolaborasi ini tak hanya menyasar sektor keuangan, tetapi juga menciptakan peluang dari sisi people-to-people, termasuk pengelolaan dana haji dan umrah, logistik, hingga sektor farmasi.
Baca juga: BSI catat tabungan emas capai 250 kilogram per bulan
Erick menekankan bahwa potensi perputaran dana dari jamaah Indonesia sangat besar.
"Saat ini, dana yang berputar di Indonesia dari aktivitas umrah dan haji mencapai Rp29 triliun. Sementara di Arab Saudi, masih ada sekitar Rp23 triliun yang bisa kita serap. Dengan ekosistem yang tepat, kita bisa mulai mengambil bagian dari transaksi ini," imbuhnya.
Lebih lanjut, Erick juga menyoroti pentingnya terobosan layanan borderless antara imigrasi Indonesia dan imigrasi Arab Saudi, yang memungkinkan perizinan haji dilakukan langsung dari Indonesia.
Hal ini akan didukung oleh keberadaan terminal khusus haji dan umrah, seperti Terminal 2F yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu (4/5).
Baca juga: Erick Thohir sebut cabang BSI di Arab Saudi beroperasi tahun depan
"Dengan integrasi sistem ini, kita tidak hanya mempercepat layanan umrah dan haji, tapi juga mulai menggeser sebagian transaksi digital payment untuk dikelola dalam negeri, sesuai arahan Bapak Presiden," ujarnya.
Erick menyampaikan kabar positif dari kinerja keuangan BSI. Pada kuartal I tahun 2025, BSI berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp1.879 triliun, tumbuh 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ini menandakan bahwa ekspansi dan transformasi yang dilakukan BSI memiliki fondasi yang kuat.
Selain itu, Erick juga menyoroti keberhasilan Bank Emas, salah satu inovasi yang diluncurkan BSI dan telah diresmikan oleh Presiden RI pada 26 Februari 2025.
Baca juga: Prabowo puji kolaborasi revitalisasi Terminal Haji dan Umroh Soetta
Inisiatif ini menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan rata-rata penjualan BSI emas melalui aplikasi Byond melonjak dari rata-rata 25 kilogram per bulan pada 2024, menjadi 265 kilogram per bulan di April 2025 setelah peluncuran bank emas.
"Ini adalah bukti bahwa kalau kita mau bertransformasi dan berbenah, selalu ada celah atau loop hole yang bisa kita manfaatkan sebagai peluang. Insya Allah, apa yang kita lakukan hari ini bersama BUMN dan Danantara akan terus menunjukkan hasil yang nyata dan dapat dihitung secara riil," ucapnya.
Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025