Enero siap dukung komitmen pemerintah soal E10 pada BBM

4 hours ago 2
Kami sangat mendukung komitmen pemerintah yang tetap akan memilih opsi E10, penambahan ethanol 10 persen pada bensin Pertamina, bahkan sampai E15,

Jakarta (ANTARA) - BUMN produsen ethanol anak usaha PTPN I, PT Energi Agro Nusantara (Enero), menyatakan siap untuk mendukung komitmen pemerintah terkait campuran 10 persen etanol (E10) untuk bahan bakar minyak (BBM) produksi Pertamina.

“Kami sangat mendukung komitmen pemerintah yang tetap akan memilih opsi E10, penambahan ethanol 10 persen pada bensin Pertamina, bahkan sampai E15,” ujar Direktur PT Enero Puji Setiyawan dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Puji menilai bahwa secara teoritis, ketergantungan terhadap energi yang berasal dari fosil harus dikurangi mengingat depositnya yang terus menurun.

Sementara, permintaan pasar berdasarkan kebutuhan seiring terus bertambahnya mesin-mesin tak terkendali.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga siap berkolaborasi untuk edukasi soal bioetanol

“Kami tetap berkeyakinan bahwa energi alternatif yang baru dan terbarukan harus dimaksimalkan. Semua pakar masih sepakat bahwa energi fosil pada saatnya akan habis. Tidak ada pilihan, renewable resources harus dipersiapkan kalau negara kita mau berdaulat energi,” kata Puji.

Mengenai kesiapan PT Enero, Puji mengatakan, perusahaan berkomitmen mendukung dan berperan aktif dalam penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (BBN) untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.

Ia juga menyebut, PT Enero sebagai mitra strategis akan memprioritaskan alokasi produksi fuel grade ethanol untuk memenuhi kebutuhan pemerintah yang dalam hal ini mandatorinya berada pada PT Pertamina Patra Niaga.

“Jika ini segera dilaksanakan pada 2026, maka kami butuh komitmen itu. Sebab, ini akan menyangkut kebijakan perusahaan dalam kaitannya dengan kapasitas produksi perlu dialokasikan dengan tepat sejak awal tahun untuk memastikan kontinuitas pasokan,” kata Puji.

Baca juga: Anggota DPR minta kajian E10 pertimbangkan kondisi mesin kendaraan

“Lalu, spesifikasi fuel grade memerlukan proses produksi dan quality control yang berbeda dengan produk industrial grade. Juga aspek perencanaan operasional yang membutuhkan kepastian komitmen untuk efisiensi biaya produksi dan logistik,” tambah dia.

PTPN Group melalui PT Enero pun telah menyiapkan pasokan ethanol untuk BBN sebesar 36.000 KL/tahun.

Kapasitas ini dapat ditingkatkan seiring berjalannya mandatori ethanol dengan pembangunan pabrik baru oleh Holding PTPN Group, mengingat besarnya potensi bahan baku dari produk turunan gula putih yang dikelola oleh PT Sinergi Gula Nusantara.

Sementara itu, Direktur Utama PTPN I Teddy Y. Danas menegaskan, ketersediaan bahan baku menjadi kunci utama keberlanjutan program ini.

Baca juga: Pakar sebut kebijakan E10 jadi langkah konkret menuju energi hijau

“Saya yakin ini akan sangat prospektif bukan sekadar aspek bisnis, tetapi juga menyangkut ketahanan energi dari sumber terbarukan alias green energy, menghidupkan industri hilir, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan kedaulatan energi,” ujar Teddy

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |