Jakarta (ANTARA) - Satuan Pelaksana Lingkungan Hidup (Satpel LH) Kecamatan Cakung mengerahkan enam truk besar dan mesin pengangkat (shovel loader) untuk mengangkut sampah di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.
"Besok (7/11), kami akan melakukan pengangkutan sampah menggunakan alat berat. Rencananya antara empat sampai enam truk besar," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Lingkungan Hidup Kecamatan Cakung Encep Suryana saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Encep menyebut, hal ini menindaklanjuti keluhan warga terkait penumpukan sampah yang mengakibatkan bau menyengat dan mengganggu akses jalan di sekitar lokasi.
Ia mengatakan, nantinya truk besar tersebut akan mengangkut sampah untuk dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
"Karena petugas gerobak sedang libur, maka kami akan pakai 'shovel' dan angkut menggunakan truk besar ke Bantargebang," ucap Encep.
Baca juga: Warga Penggilingan keluhkan tumpukan sampah ganggu jalan dan berbau
Baca juga: DKI cari payung hukum untuk sanksi sosial kepada pembakar sampah
Pengangkutan itu melibatkan 10 personel, terdiri dari pengemudi, pengawas, dan kru yang bertugas menutup muatan dengan terpal.
"Pengemudi empat sampai enam orang, pengawas dua orang, kru dua orang untuk pasang terpal, jumlah 10 orang," jelas Encep.
Sebelumnya, warga di Kelurahan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur kembali mengeluhkan penumpukan sampah yang mengakibatkan bau menyengat dan mengganggu akses jalan di sekitar lokasi.
"Bau banget ini sampahnya tercium banget," kata salah satu warga RT 06 Kelurahan Penggilingan Tusiah (38) di Cakung, Jakarta Timur.
Penumpukan sampah tersebut sudah berlangsung hampir empat bulan tanpa penanganan tuntas.
Baca juga: Pemkab angkut 4,4 ton sampah kiriman dari daratan Jakarta
Baca juga: Foto pembakar sampah bakal dipasang di media sosial
Menurut Tusiah, aktivitas pengangkutan yang seharusnya berjalan cepat justru menjadi lambat karena dilakukan secara manual oleh petugas kebersihan dan warga sekitar.
"Sampah ini sudah berhari-hari antre panjang banget. Menaikkan ke truk juga masih manual, dibantu banyak orang," ujar Tusiah.
Warga berharap, Pemerintah Kota Jakarta Timur melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjuti keluhan ini dengan membuka kembali tempat penampungan sementara lama yang ada di pinggir kali.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyebut volume sampah harian di Jakarta saat ini sudah sekitar 8.000 ton per hari.
Selain itu, Pramono juga menyebut bahwa Jakarta memiliki cadangan timbunan sampah sekitar 55 juta ton di TPST Bantargebang.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































