Ekonom nilai lima paket insentif pemerintah dorong pertumbuhan ekonomi

3 months ago 23
“Paket ini akan menjaga daya beli masyarakat, dan mendorong konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi engine of growth (mesin pertumbuhan, red.) ekonomi Indonesia,”

Jakarta (ANTARA) - Ekonom Abdul Rahman Farisi memandang bahwa lima paket insentif pemerintah dapat memperkuat jaring pengaman sosial, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Paket ini akan menjaga daya beli masyarakat, dan mendorong konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi engine of growth (mesin pertumbuhan, red.) ekonomi Indonesia,” kata Abdul dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Selain itu, kata dia, lima paket insentif senilai Rp24,44 triliun dinilai tepat untuk diberikan oleh pemerintah untuk merespons tekanan ekonomi global yang masih berlangsung.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa lima paket insentif yang berfokus pada bantuan sosial, insentif transportasi publik, hingga penyesuaian subsidi upah menunjukkan pemerintah mencoba menjaga keseimbangan antara perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi.

Menurut dia, pendekatan tersebut dapat menjadi strategi jangka menengah untuk menjaga stabilitas sosial sekaligus mendongkrak aktivitas ekonomi riil.

Baca juga: Presiden Prabowo luncurkan lima insentif ekonomi

“Stimulus ini bukan sekadar injeksi fiskal jangka pendek, melainkan bagian dari upaya menjaga momentum pertumbuhan secara berkelanjutan, terutama di tengah ketidakpastian global,” ujarnya.

Walaupun demikian dia mengingatkan pemerintah untuk memperhatikan akurasi dalam penyaluran paket insentif tersebut.

Ia memandang bahwa keberhasilan kebijakan tersebut sangat ditentukan dari ketepatan sasaran dan efisiensi pelaksanaan di lapangan.

“Hal yang dibutuhkan masyarakat bukan hanya besarnya anggaran, melainkan seberapa efektif dan cepat mereka bisa merasakan dampaknya,” katanya.

Ia juga mengingatkan pemerintah agar sinergi lintas kementerian diperlukan dalam merumuskan lima paket insentif tersebut agar kebijakan fiskal tidak berjalan parsial, tetapi turut terintegrasi dalam kerangka pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan lima paket insentif tersebut di Jakarta, Senin (2/6).

Lima paket tersebut terdiri atas diskon di sektor transportasi selama dua bulan, diskon tarif tol sebesar 20 persen bagi sekitar 110 juta pengendara yang melintas selama masa liburan sekolah, dan potongan tarif listrik 50 persen bagi sekitar 79,3 juta pelanggan rumah tangga dengan daya listrik maksimal 1.300 VA.

Kemudian penebalan bantuan sosial seperti Kartu Sembako dan Bantuan Subsidi Upah (BSU), serta diskon sebesar 50 persen atas iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) untuk pekerja di sektor padat karya.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |