Jakarta (ANTARA) - Chief Economist IQI Global Shan Shaeed mengatakan arus modal masuk (capital inflow) investor asing ke pasar modal merupakan sinyal kuat adanya kepercayaan pasar terhadap fundamental ekonomi Indonesia.
Investor asing tercatat melakukan net buy (beli bersih) senilai Rp1,3 triliun pada perdagangan Rabu (05/11), atau bersamaan dengan rilis data ekonomi Indonesia yang tumbuh 5,04 persen year on year (yoy) pada kuartal III-2025.
“Arus masuk investor asing menjadi sinyal kuat bahwa kepercayaan terhadap fundamental ekonomi domestik tetap tinggi. Stabilitas pertumbuhan di kisaran 5 persen (yoy) menjadi daya tarik utama bagi investor global,” ujar Shan sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Shan menilai pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap tinggi akan memberikan ruang bagi perusahaan-perusahaan tercatat untuk melanjutkan kinerja keuangan positif pada kuartal IV-2025.
Dengan demikian, lanjutnya, kondisi tersebut mendorong investor global untuk menambah eksposur di saham-saham berkapitalisasi besar, terutama di sektor perbankan dan komoditas.
“Pertumbuhan yang tetap tinggi memberi ruang bagi korporasi mencatatkan kinerja positif pada kuartal IV-2025. Ini menjelaskan kenapa dana asing kembali deras masuk,” ujar Shan.
Indonesia saat ini dinilai menawarkan kombinasi yang jarang terjadi di kawasan, diantaranya pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, inflasi terkendali di bawah 3 persen, serta nilai tukar rupiah yang relatif stabil.
Selain itu, konsistensi pertumbuhan di atas 5 persen menjadi refleksi dari kebijakan fiskal dan moneter yang sinkron, yaitu terjaganya belanja produktif bersamaan dengan Bank Indonesia (BI) yang menahan stabilitas suku bunga dan mendorong likuiditas perbankan tetap longgar.
Data perdagangan BEI pada Kamis (06/11) pukul 14.31 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 24,22 poin atau 0,29 persen ke posisi 8.342,75.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.888.264 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,17 miliar lembar saham senilai Rp13,66 triliun. Sebanyak 279 saham naik, 271 saham menurun, dan 160 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, perekonomian Indonesia tercatat tumbuh 5,04 persen (yoy) pada kuartal III-2025, dan secara kuartalan tumbuh 1,43 persen quartal on quartal (qoq) pada kuartal III- 2025.
Baca juga: IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
Baca juga: BPS: Ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen pada triwulan III 2025
Baca juga: Airlangga: Stimulus dan KUR siap topang ekonomi RI tumbuh 5,2 persen
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































