Jakarta (ANTARA) - Pelatih Persita Tangerang U-20 Ilham Jaya Kesuma dan asisten pelatih Dewa United U-20 Eka Ramdani kompak menyarankan pergelaran Elite Pro Academy (EPA) musim depan menggelar kompetisi usia di atas U-20.
Kedua pelatih itu ingin PT Liga Indonesia Baru (LIB) menambah kelompok usia EPA musim depan karena menurut mereka agar pemain-pemain muda 20 tahun ke atas dapat tetap memiliki wadah mengembangkan talentanya.
Ilham merasa kompetisi seperti ini diperlukan karena menurut dia, regulasi pemain muda di Liga 1 Indonesia musim ini yang wajib memainkan pemain U-22 minimal 45 menit tidak cukup.
"Kalau bisa ada lagi EPA U-23, jadi untuk mendukung pemain yang ada di Liga 1. Jadi jangan hanya satu kewajiban (pemain) saja, kewajiban saja. Satu pertandingan 45 menit selesai. Kalau bisa ada U-23 lagi," kata Ilham ketika ditemui awak media setelah final Elite Pro Academy (EPA) U-20 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu.
Hal yang sama lalu dikatakan oleh Eka. Mantan pemain yang besar di Persib Bandung itu menilai kompetisi EPA di atas U-20 akan menjadi wadah yang tepat para pemain muda berkembang karena mereka mendapatkan kesempatan bermain reguler.
"Saya juga setuju sih jadi maksudnya biar pemain-pemain ini yang sudah melewati usia U-20, masih tetap ada wadah untuk kompetisi. Jadi kemampuannya masih tetap bisa terasah," kata pelatih 40 tahun itu.
Namun, keinginan Ilham dan Eka tampaknya tak akan terwujud dalam waktu dekat. Pasalnya, Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus memastikan EPA musim depan belum bisa menggelar kompetisi usia di atas U-20.
"Belum ada, tahun depan yang pasti, dari klub liga 2 kami haruskan memiliki EPA yang U-20, supaya ada in line dengan tim seniornya. Tahun berikutnya harus wajib dengan U-16, U-18," kata Ferry.
Di musim ini, kompetisi EPA menggelar tiga kelompok usia, yaitu U-16, U-18, dan U-20. Borneo FC menjadi juara di EPA U-16, lalu PSM Makassar di EPA U-18, dan terakhir Dewa United di EPA U-20.
Baca juga: Persita juara EPA U-20 setelah menangi adu penalti lawan Dewa United
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2025