Drone-robot berikan dorongan bagi industri Lemon di pegunungan China

3 hours ago 2

Chongqing (ANTARA) - Selama beberapa generasi, keluarga Liu Wanyun memanen lemon secara manual, membungkuk untuk memetik buah dan membawa beban berat sembari menuruni gunung.

Namun kini, teknologi canggih memberikan bantuan baru baginya.

Di sebuah kebun buah di Desa Shuikou, Distrik Tongnan, Kota Chongqing, China barat daya, Liu dan warga desa lainnya memetik lemon-lemon matang sementara sebuah drone menembus kabut pagi di atas kepala, melayang dengan presisi di atas kebun sebelum menurunkan kait untuk mengangkat karung berisi buah segar yang baru dipanen.

Diiringi bunyi gemuruh rotor, drone yang mengangkut 100 kilogram lemon itu menuruni gunung, menurunkan muatannya ke truk yang menunggu dan dengan cepat kembali untuk mengangkut muatan lagi. Pemandangan itu menggambarkan kolaborasi manusia-mesin yang semakin berkembang, yang sedang mengubah industri lemon di kota pegunungan Chongqing, China.

"Hanya butuh beberapa kali penerbangan drone untuk menyelesaikan pekerjaan yang dulu kami selesaikan seharian penuh," kata Liu.

Menurut operator drone Yang Qing, model drone yang digunakan di kebun buah tersebut dapat menyemprot, menabur benih, dan mengangkut barang. Didukung oleh kemajuan dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan daya komputasi, drone itu mampu melakukan penerbangan otonom sepenuhnya dan mendeteksi rintangan dari segala arah.

Seorang operator dengan satu drone dapat mengangkut 20 ton lemon per hari, jumlah pekerjaan yang dulu membutuhkan 10 orang selama dua hari untuk menyelesaikannya.

"Hal ini mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi, karena drone dapat mengisi daya penuh dalam 10 menit sebelum lepas landas kembali," kata Yang.

Di luar kebun buah, otomatisasi mengambil alih di dalam Snow King Agriculture (Chongqing) Co., Ltd., di mana lengan robot secara hati-hati mengangkat kotak-kotak lemon ke atas sabuk konveyor, dan buah-buahan tersebut dicuci, disortir, ditimbang, dan dikemas sebelum dipindahkan ke gudang penyimpanan, semuanya dalam waktu hanya 15 menit.

Di area penyortiran, 12 lini penyortiran beroperasi dengan koordinasi yang lancar, sementara sistem pemantauan digital menilai ukuran, warna, dan cacat pada setiap lemon, seperti busuk, bintik hitam, atau benjolan, dengan akurasi yang hampir sempurna.

"Lini produksi otomatis kami dapat memproses lebih dari 50 ton lemon per jam, dengan kapasitas lebih dari 1.200 ton per hari. Otomatisasi meningkatkan baik kecepatan maupun kualitas, yang merupakan keuntungan bagi produsen dan konsumen," kata penanggung jawab perusahaan tersebut Li Jincheng.

Di seluruh China, industri tradisional sedang mengalami transformasi yang didorong oleh teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan membuka jalan baru bagi pertumbuhan.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu baru-baru ini merilis dokumen penting yang menguraikan prioritas untuk Rencana Lima Tahun ke-15 (2026-2030), yang menekankan "mencapai kemandirian dan kekuatan yang lebih besar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi" serta "mengarahkan pengembangan kekuatan produktif berkualitas baru" sebagai tujuan utama untuk lima tahun ke depan.

Banyak perusahaan di seluruh China mempercepat upaya transformasi digital mereka. Menurut Laporan Pengembangan Internet China 2024, negara itu kini memiliki hampir 10.000 bengkel digital dan pabrik cerdas.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 400 di antaranya telah diakui sebagai pabrik percontohan tingkat nasional di bidang manufaktur cerdas, yang memanfaatkan teknologi seperti AI dan digital twins.

Momentum tersebut telah mendorong ekspor lemon Tongnan ke pasar internasional. Pada sembilan bulan pertama 2025, Tongnan mengekspor 14.400 ton lemon segar senilai 176 juta yuan (1 yuan = Rp2.347) atau sekitar 24,84 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.729), menandai peningkatan secara tahunan (year on year/yoy) masing-masing sebesar 10,8 persen dan 58,6 persen.

"Kami kini dapat melayani semua daerah dalam masa pengiriman 40 hari. Teknologi telah memungkinkan lemon ekspor kami memenuhi standar pelanggan di berbagai negara, memberi kami keyakinan untuk memperluas pasar secara global," kata Li

Saat ini, Tongnan memiliki 320.000 mu (sekitar 21.333 hektare) perkebunan lemon, dengan produksi tahunan diperkirakan mencapai 350.000 ton dan nilai produksi tahunan sebesar 9 miliar yuan.

"Langkah selanjutnya adalah memperdalam teknologi pengolahan dan membangun rantai nilai terintegrasi dari budi daya hingga pengolahan tingkat lanjut. Kami berupaya menjadikan 'Lemon Tongnan' sebagai merek yang dikenal jauh melampaui perbatasan-perbatasan China," kata Direktur Komite Pertanian dan Urusan Pedesaan Distrik Tongnan Hu Guangjian.

Pewarta: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |