DPRD akan selidiki ambruknya SMKN 1 Cileungsi yang dibangun sejak 2016

1 week ago 4
Saya dengar kabar bangunan ini dibangun tahun 2016 dan nanti kita akan tindak lanjuti sejauh mana kondisi yang terjadi sampai ambruknya SMKN 1 Cilengsi ini

Bandung (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Zaini Shofari mengatakan pihaknya akan menyelidiki ambruknya SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada hari Rabu ini, mengingat fasilitas itu dibangun sejak tahun 2016.

"Saya dengar kabar bangunan ini dibangun tahun 2016 dan nanti kita akan tindak lanjuti sejauh mana kondisi yang terjadi sampai ambruknya SMKN 1 Cilengsi ini," kata Zaini pada ANTARA di Bandung, Rabu.

Zaini mengatakan kejadian ini harus menjadi perhatian pemerintah provinsi, khususnya Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk segera menangani para korban dan juga kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.

"Dan tentunya proses belajar-mengajar tetap harus berjalan di luar kondisi para korban ataupun guru yang terluka," katanya.

Baca juga: Gubernur Jabar instruksikan evaluasi sekolah rawan roboh

Ambruknya Gedung SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Zaini mengungkapkan rasa prihatinnya, dan mengharapkan para siswa serta guru sekolah tersebut dalam keadaan baik-baik saja.

"Saya prihatin atas ambruknya gedung ini. Tentu harus jadi atensi. Mudah-mudahan para siswa dan juga gurunya semua dalam keadaan baik-baik. Jadi kalaupun ada yang terluka harus segera bisa dievakuasi. Jadi sama-sama kita berdoa mudah-mudahan semua baik-baik saja," tuturnya.

Atap dan dinding bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ambruk pada Rabu pagi ketika kegiatan belajar dan mengajar berlangsung, sehingga menyebabkan sedikitnya 31 siswa dan guru mengalami luka-luka.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 09:15 WIB di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi. Saat itu, siswa kelas 10 dan 12 sedang mengikuti pelajaran, kemudian tiba-tiba bagian atap dan dinding ruang kelas runtuh.

Baca juga: Pemprov Jabar bangun ruang kelas baru tangani SMKN ambruk di Bogor

Laporan BPBD mencatat ada empat ruangan yang terdampak, terdiri atas dua ruang kelas dan dua ruang pertemuan. Sejumlah siswa yang berada di dalam ruangan tertimpa reruntuhan sebelum berhasil dievakuasi oleh guru dan petugas gabungan.

Dari 30 siswa yang berada di lokasi, sebanyak 26 harus dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar mengalami luka ringan, sementara satu siswa dilaporkan mengalami patah tulang.

Data BPBD menyebutkan korban dibawa ke dua rumah sakit terdekat, yakni RS Thamrin dan RS Merry. Sebanyak 26 nama siswa tercatat mendapat perawatan di RS Thamrin, di antaranya Maria Aprilia, Reva, Iza, Ahmad Hadi, dan Wildan.

Baca juga: SMKN 1 Cileungsi ambruk saat kegiatan belajar mengajar berlangsung

Dari jumlah tersebut, 20 orang sudah diizinkan pulang, sementara enam lainnya masih menjalani perawatan intensif. Sementara itu, lima korban lain, terdiri atas tiga siswa dan dua guru, sempat ditangani di RS Merry dan seluruhnya sudah diperbolehkan pulang.

Selain evakuasi korban, tim gabungan juga memindahkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan dari ruangan terdampak. Bagian dinding yang tampak miring mendapat perhatian khusus karena dikhawatirkan menimbulkan runtuhan susulan.

Baca juga: Dua orang siswa terluka akibat atap sekolah ambruk di Tangerang

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |