DPR akan panggil Komdigi dan KPI hingga Trans7 soal tayangan pesantren

6 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal mengatakan bahwa lembaganya akan memanggil Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), hingga pihak Trans7 terkait polemik tayangan pesantren yang diperbincangkan.

Dia mengatakan bahwa upaya itu dilakukan sebagai bentuk pengawasan DPR RI. Menurut dia, seluruh pihak perlu menjaga ruang publik dari narasi-narasi yang bisa melukai perasaan masyarakat, apalagi yang terkait simbol keagamaan.

"Kita akan beraudiensi terkait persoalan ini, karena isunya menjadi cukup besar dan berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak,” kata Cucun dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, DPR RI memiliki tanggung jawab atas isu yang menuai polemik tersebut. Di sisi lain, dia mengatakan, pemanggilan tersebut juga berdasarkan aspirasi karena banyak pihak yang protes atas tayangan itu.

Dia berharap semua pihak mengambil pelajaran dari kejadian tersebut. Menurut dia, harus ada tindak lanjut yang konstruktif agar peristiwa itu tidak menjadi preseden buruk bagi ekosistem penyiaran di Indonesia.

Dia juga ingin agar media massa terus mengedepankan fungsi edukasi bagi masyarakat, di tengah dinamika informasi yang terjadi saat ini. Media, kata dia, harus bisa menjadi penjaga perdamaian.

“Jangan karena mau mengejar rating, lalu dibuat konten yang memecah belah. Ini yang tidak boleh. Kita akan bicarakan nanti dalam pertemuan,” katanya.

Baca juga: GP Ansor laporkan program Trans7 tentang tayangan pesantren ke KPI

Sebelumnya, Perwakilan dari manajemen Trans7 pun sudah datang langsung ke Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur setelah video viral yang dinilai membuat sakit hati para santri dan ulama.

Pengasuh Pesantren Lirboyo Kota Kediri KH Oing Abdul Muid mengatakan perwakilan dari manajemen Trans7 yang hadir ke Pesantren Lirboyo Kediri ingin meminta maaf terkait dengan video viral yang juga di dalamnya ada masyayikh Lirboyo.

"Kami kedatangan tamu Bapak Andi Chairil (Direktur Program Trans7) ditemani oleh Prof Muh Nuh. Pertemuan ini adalah silaturahim. Dalam acara tadi dari Trans Corp dan Trans7 menyampaikan klarifikasi," katanya di Kediri, Rabu.

Pihak Trans7 pun sebelumnya telah menyampaikan permohonan maaf atas tayangan itu, dan berkomitmen untuk menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran berharga untuk lebih teliti dan bisa memahami rasa hubungan antara santri dengan para kiainya, dengan pengasuh, dan dengan alumni.

Baca juga: Manajemen Trans7 minta maaf ke Pesantren Lirboyo Kediri

Baca juga: Tokoh Muda NU: Ada upaya meruntuhkan eksistensi pesantren

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |