Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah

1 day ago 5

Jakarta (ANTARA) - Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes dr. Waluyo Dwi Cahyono, SpPD-KEMD, FINASIM menyampaikan bahwa melakukan diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu adalah hal yang salah.

Menurut dia, karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh terutama dalam memasok energi ke otak. Lantaran kandungan glukosa yang bisa digunakan untuk masuk ke dalam otak berasal dari karbohidrat, bukan dari protein.

“Jadi sama sekali tanpa karbohidrat itu juga diet yang salah, glukosa yang bisa masuk ke dalam otak itu satu-satunya dari karbohidrat. Kalau badannya udah bagus kecil atau mungkin kurus, tapi otaknya enggak berkembang untuk apa,” kata dokter Waluyo dalam diskusi kesehatan di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Dietisien tak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan karbohidrat tetap dibutuhkan dan tidak boleh dihilangkan dalam diet. Dalam hal mengonsumsi karbohidrat juga tidak bergantung dengan waktu makannya, namun komposisi jumlah kalorinya yang perlu dipertimbangkan terutama untuk penurunan berat badan.

“Sebetulnya bukan jamnya, tapi kalorinya. Jam berapa pun naik dia (karbohidrat) kalau makannya banyak. Jadi kalau jumlah kalorinya yang dari karbohidrat itu disesuaikan,” tutur dia.

Dokter Waluyo menekankan diet kuncinya adalah mempertimbangkan kebutuhan kalorinya dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Dalam menjaga maupun menurunkan berat badan juga disarankan untuk mengurangi mengonsumsi makanan yang manis dan berminyak.

Baca juga: Dietisien rekomendasikan konsumsi jus buah cukup satu gelas per hari

Selain itu pentingnya, lanjut Waluyo, komposisi yang dikonsumsi dalam pola makan harus terdapat sejumlah kandungan seperti karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.

“Itu harus ada semua kuncinya, mau usia berapa pun sama, yang membedakan mungkin jenisnya. Kalau orang tua giginya kurang kuat, pasti dipilihkan yang empuk-empuk. Tapi kalorinya sama, komposisinya itu harus terpenuhi,” ujar dokter yang berpraktik di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi itu.

Baca juga: Minuman soda biasa maupun versi diet tingkatkan risiko penyakit hati

Baca juga: Hal-hal yang perlu diketahui tentang puasa intermiten

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |