Kudus (ANTARA) - Kontingen DKI Jakarta menjadikan ajang PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, sebagai ajang persiapan dan evaluasi menuju PON XXII/2028 yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Wakil Ketua Umum III KONI DKI Jakarta Fatchul Anas di Kudus, Selasa, menyebutkan bahwa ajang ini tidak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga wadah pembinaan, promosi, dan degradasi atlet untuk membentuk tim utama untuk PON mendatang.
"PON Bela Diri 2025 ini juga menjadi ajang promosi dan degradasi bagi atlet, sebagai salah satu bentuk pembinaan terhadap atlet untuk persiapan menuju PON XII/2028," ujar Fatchul Anas saat ditemui di sela mendampingi para atlet melakoni pertandingan di Djarum Arena Kaliputu, Kabupaten Kudus.
Baca juga: Ketum KONI Jambi janjikan Rp10 juta bagi peraih emas PON Bela Diri
Hingga hari ini (14/10), kontingen DKI Jakarta telah mengumpulkan total 23 medali, terdiri dari delapan emas, lima perak, dan sepuluh perunggu.
Meski demikian, Fatchul menilai hasil sementara ini masih merupakan tahap awal dan belum bisa dijadikan patokan untuk target akhir.
"Ini masih awal, jadi kita belum bisa melihat apakah nanti bisa mengejar atau tidak. Tapi yang pasti, kami tetap memberikan semangat kepada atlet-atlet dan cabang olahraga yang masih bertanding," ujarnya.
Menurut dia seluruh atlet juga dipersiapkan dengan serius meski ajang PON Bela Diri ini bukan menjadi sasaran utama. Fokus utama tetap tertuju pada PON 2028 di NTB dan NTT, di mana DKI Jakarta bertekad memperbaiki posisi dan memperkuat dominasi.
Baca juga: Diki Hartato sumbang emas pertama Sumut di PON Bela Diri Kudus
"Terus terang saja, ini bukan sasaran utama kita. Sasaran utama tetap PON di NTT dan NTB. Tetapi setiap pertandingan tetap kami persiapkan dengan serius," ujarnya.
Lebih lanjut, Fatchul menjelaskan bahwa hasil dari PON Bela Diri 2025 akan menjadi bahan evaluasi penting dalam sistem promosi dan degradasi atlet menjelang PON mendatang. Sehingga atlet tidak merasa berada di zona nyaman, mengingat performa tiga tahun ke depan akan sangat menentukan posisi mereka di tim utama.
Sejauh ini, cabang olahraga judo dan taekwondo menjadi penyumbang medali bagi kontingen DKI Jakarta. Sementara itu, cabang tarung derajat, pencak silat, sambo, Ju Jitsu, Wushu, dan Shorinji kempo masih berpeluang menambah perolehan medali emas.
Pada PON sebelumnya di Aceh-Sumut, DKI Jakarta menempati peringkat kedua klasemen akhir dengan 184 emas, 150 perak, dan 145 perunggu.
Baca juga: NTT kirim 56 atlet bela diri ke PON 2025 di Kudus, Jawa Tengah
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.