DKI gencarkan kampanye 16 hari cegah kekerasan perempuan dan anak

2 weeks ago 5

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus menggencarkan upaya pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak melalui rangkaian kampanye 16 hari anti kekerasan.

"Hari ini kita berada di Jakarta Timur dalam rangka mengkampanyekan untuk kita keliling kota administrasi, dalam rangka mencegah kekerasan dan menciptakan kenyamanan bagi perempuan dan anak," kata Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainnah di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.

Iin menjelaskan, rangkaian kegiatan ini telah dimulai dengan kick off oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno bersama Komnas Perempuan dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di Balai Agung pada 22 November lalu.

"Kemarin kita sudah buka di wilayah kabupaten dengan Ibu Menteri PPAPP dan Komnas Perempuan," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya menambahkan huruf "A" (anak) pada kampanye HKTP yakni Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan menjadi HKTPA untuk memberikan penekanan bahwa isu perlindungan perempuan tidak dapat dipisahkan dari perlindungan anak.

Baca juga: Ribuan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di Jakarta

"Tentu tidak akan bisa terlepas antara perempuan dan anak, ini menjadi sebuah hal yang mengkhawatirkan. Kelompok rentan ini menjadi fokus kami di Jakarta, sehingga kampanye digerakkan dengan kolaborasi semua pihak," jelasnya.

Iin menegaskan, isu perlindungan perempuan dan anak merupakan pekerjaan lintas sektor dan tidak bisa ditangani oleh satu instansi saja.

"Permasalahan ruang aman untuk perempuan dan anak harus menjadi isu bersama, lintas sektor, dan lintas program. Pemerintah daerah, organisasi masyarakat, kader, dunia usaha, hingga keluarga harus bergerak bersama," kata dia,

Dia berharap, kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak ini dapat meningkatkan kesadaran publik dan memperkuat komitmen menjadikan Jakarta sebagai kota global yang inklusif dan aman bagi semua.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Kusmanto mengapresiasi program kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jakarta Timur.

Baca juga: Dinas PPAPP DKI sebut kasus kekerasan terhadap anak masih tinggi

"Saya sangat terima kasih kepada Ibu Kadis PPAPP (Iin Mutmainnah) yang telah mengundang masyarakat, terutama kepada ibu-ibu tentang kampanye anti kekerasan dan perlindungan perempuan," ujar Kusmanto.

Menurut Kusmanto, kampanye ini merupakan hal yang sangat baik dan mengingatkan kembali betapa pentingnya perlindungan kepada perempuan dan anak.

"Karena kita tahu bahwa kekerasan itu pasti menyasarnya adalah kepada perempuan dan anak. Dengan adanya sosialisasi ini, ini menambah pengetahuan kepada Ibu-Ibu, batasan mana itu terhadap kekerasan dan berapa pentingnya perlindungan kepada anak," jelas Kusmanto.

Sebelumnya, Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta mencatat 1.917 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di daerah itu sejak Januari hingga pertengahan November 2025.

Berdasarkan data itu, kasus yang terbanyak adalah kasus kekerasan seksual pada anak dengan 588 kasus atau 21,9 persen, perempuan jadi korban KDRT dengan 412 kasus atau 15,4 persen.

Baca juga: DKI ungkap lima faktor pemicu kasus kekerasan perempuan dan anak

Kemudian perempuan jadi korban kekerasan psikis 318 kasus atau 11,9 persen dan perempuan jadi korban kekerasan fisik sebanyak 276 kasus atau 10,3 persen.

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |