Ditjen Migas terus perkuat budaya keselamatan lewat program MWT

1 month ago 11
Aspek keselamatan merupakan aspek penting dan perlu menjadi perhatian khusus dalam kegiatan operasi migas

Jakarta (ANTARA) - ​​​​​Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM terus memperkuat budaya keselamatan kegiatan usaha migas lewat program peninjauan lapangan secara menyeluruh atau management walkthrough (MWT).

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan melalui program MWT, maka diharapkan kegiatan usaha migas beroperasi secara aman, andal, akrab lingkungan serta tidak ada gangguan yang dapat mempengaruhi produksi, sekaligus berdiskusi untuk pemecahan masalah yang dihadapi dan memberikan semangat kepada para pekerja.

"Aspek keselamatan merupakan aspek penting dan perlu menjadi perhatian khusus dalam kegiatan operasi migas yang dalam penyelenggaraan kegiatannya memiliki tingkat risiko sangat tinggi," ujarnya saat kegiatan MWT​​​​​​ ke Lapangan BD Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) dan Lapangan Pagerungan Kangean Energy Indonesia Ltd (KEI) di Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, Noor Arifin didampingi President Director Kangean Energy Indonesia Didi Basuki dan Senior Manager Engineering and Drilling HCML Johnny Pasaribu.

Menurut Noor Arifin, pada industri migas, aspek keselamatan tidak hanya terkait keselamatan pekerja (occupational safety), namun juga keselamatan instalasi (process safety), keselamatan lingkungan (environmental protection), dan keselamatan umum (public safety).

Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap KEI yang memiliki plan of development (POD) sudah sangat baik.

"Giant Discovery terakhir itu di 2000-an untuk minyak, sebentar lagi gas akan banyak. Jadi, salut untuk Kangean karena memang terlihat sekali bagaimana dari POD-nya tidak terlalu lambat, delapan tahunan sudah onstream, sangat bagus. Selain itu, pemanfaatan gasnya juga dipergunakan untuk dalam negeri, listrik dan petrokimia, Alhamdulillah ini berarti memang plan industri waktu itu juga sudah sangat bagus," sebutnya.

Noor juga memaparkan bahwa saat ini perlu menjadi perhatian baik pemerintah maupun badan usaha/bentuk usaha tetap yaitu terkait target untuk swasembada energi.

Menurut dia, dasarnya adalah dengan menempatkan eksplorasi dan eksploitasi dilakukan sejalan dan seimbang, sehingga cita-cita untuk swasembada energi dapat tercapai.

"Sekarang ini, kami oleh pimpinan ditekankan terus untuk (mendorong) kenaikan lifting dari produksi. Nah, ini yang mudah-mudahan bisa menjadi contoh walaupun kami belum lihat data yang lebih, tapi kalau lihat sekarang sudah posisi decline, tapi sudah mengebor dan akan dilanjutkan lagi berarti kemungkinan besar kan memang sesuai dengan planning sebuah industri migas. Bahwa, industri migas ini ya seharusnya begini, jadi ketika kita sudah dalam tahap produksi, peak kemudian decline itu memang sudah harus ada planning untuk eksplorasinya tentu memang harus dilalui terus-menerus dan Alhamdulillah mudah-mudahan nanti sukses sehingga kami bisa bawa kabar baik ke pimpinan," jelas Noor.

Sementara itu, President Director Kangean Energy Indonesia Didi Basuki menyampaikan terima kasih kepada Direktur Teknik dan Lingkungan Migas atas masukannya terkait aspek safety.

Produksi gas KEI saat ini berasal dari Lapangan Pagerungan dan Lapangan Terang Sirasun Batur (TSB).

Lapangan gas Pagerungan ditemukan pada 1985, dan mulai berproduksi pada 1994.

Produksi gas dan kondensat di Kangean saat ini berasal dari sumur onshore dan offshore di reservoir Ngimbang dan Rancak di kawasan Pagerungan.

Puncak produksi gas dicapai pada 1998-2001 dengan laju produksi gas sebesar 350-450 MMSCFD.

Saat ini, Pagerungan masih menjadi penghasil gas penting bagi Jawa Timur yang dimanfaatkan terutama untuk sektor listrik dan petrokimia.

Sedangkan, Senior Manager Engineering and Drilling HCML Johnny Pasaribu juga menyampaikan pihaknya berharap pemerintah dapat terus memberikan dukungan terkait pengawasan pada aspek keselamatan pada kegiatan usaha migas melalui aturan dan regulasi yang ada.

HCML saat ini memiliki tiga lapangan utama yang telah berproduksi, yaitu BD, MBH-MDA, dan MAC.

Lapangan BD adalah satu-satunya lapangan HCML yang memiliki kandungan H2S dan juga kondensat, sehingga membutuhkan pengolahan yang cukup kompleks.

Berdasarkan data per 20 Desember 2024, saat ini lapangan BD memiliki kapasitas produksi sebesar 110 MMSCFD dengan produksi gas jual 100 MMSCFD serta 6.000-6.500 barel kondensat per hari.

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |