Jakarta (ANTARA) - Direktur Pemeriksaan I.B Direktorat Jenderal Pemeriksaan Keuangan Negara I Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Totok Sucahyo meraih gelar doktor dengan pujian dari Universitas Negeri Jakarta usai meneliti pengaruh kompetensi auditor, Big Data Analytics, dan waktu pemeriksaan terhadap kualitas audit.
Totok, seperti dikutip dalam keterangan yang diterima di Jakarta Jumat menyampaikan, berdasarkan penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kompetensi Auditor, Penerapan Big Data Analytics, dan Waktu Pemeriksaan Terhadap Kualitas Audit dengan Mediasi Kompleksitas pada Tugas BPK RI itu, ditemukan bahwa penerapan Big Data Analytics belum cukup untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi.
Baca juga: UNJ tingkatkan literasi nelayan soal asuransi dan tata kelola keuangan
"Saya menyimpulkan bahwa implementasi BDA di Badan Pemeriksaan Keuangan -BPK- saat ini belum cukup untuk menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi secara langsung. Oleh karena itu, strategi pemanfaatan BDA harus bersifat sistemik dan tidak berdiri sendiri, melainkan terhubung dengan penguatan kelembagaan, pelatihan, serta perubahan cara berpikir dalam proses audit," kata Totok.
Diketahui, BDA merupakan cara mengolah data dalam jumlah besar secara cepat untuk menemukan pola dan informasi penting dalam audit.
Dalam sidang terbuka yang digelar di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Kamis (24/7) itu, Totok juga menjawab pertanyaan dari Ketua Tim Penguji Prof Dedi Purwana. Prof Dedi menanyakan mengenai kontribusi praktis dari penelitian tersebut.
Baca juga: UNJ kenalkan nelayan teknologi sonar sederhana tingkatkan tangkapan
Menanggapi pertanyaan itu, Totok menyampaikan bahwa penelitiannya menghasilkan rekomendasi bagi BPK, seperti pelatihan auditor berbasis kebutuhan lapangan, pemanfaatan BDA secara terintegrasi dalam audit, dan perbaikan pengaturan waktu pemeriksaan sesuai tingkat kompleksitas tugas.
Ia menyampaikan pula bahwa meskipun penelitiannya fokus pada BPK, temuan tersebut juga relevan bagi lembaga pemeriksa publik lainnya, baik di tingkat nasional seperti Inspektorat Jenderal maupun lembaga pemeriksa internasional seperti Supreme Audit Institutions (SAI), dengan penyesuaian sesuai karakter masing-masing lembaga.
Baca juga: FEB UNJ buka pendaftaran mahasiswa baru pascasarjana
Dengan capaian gelar doktor ini, Totok berharap penelitiannya dapat mendukung penguatan audit publik dan mendorong pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan transparansi serta akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.