Pamekasan (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menemukan sebanyak 28 kasus human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS) baru di daerah itu.
"Jumlah sebanyak 28 kasus ini ditemukan sejak Januari hingga 10 Maret 2025," kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifuddin di Pamekasan, Kamis.
Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinkes para penderita kebanyakan merupakan usia produktif, yakni antara 15 hingga 64 tahun.
Sementara itu pada 2024, jumlah penderita HIV/AIDS di kabupaten ini terdata sebanyak 141 orang. Sehingga total selama kurun waktu 2024 hingga Maret 2025 mencapai sebanyak 169 orang.
Rinciannya, kelompok usia 36-45 tahun sebanyak 78 kasus, disusul kelompok usia 15-35 tahun dengan 51 kasus, usia 46-64 tahun sebanyak 19 kasus, dan usia 2-14 tahun sebanyak dua kasus.
Saifuddin menjelaskan, ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya HIV/AIDS. Di antaranya karena bergonta-ganti pasangan, memakai jarum suntik bekas, dan beberapa faktor lainnya.
"HIV/AIDS tergolong penyakit berbahaya yang mudah menular. Beberapa gejala yang bisa menjadi indikasi awal penyakit ini, antara lain batuk berkepanjangan, bersin, serta penyakit lain yang sulit sembuh," katanya.
Ia mengatakan, meskipun hingga kini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS, pengobatan tetap bisa membantu mengontrol penyebaran virus dan menjaga daya tahan tubuh penderita.
“Semua jenis penyakit sebenarnya tidak bisa sembuh total, namun bisa kita kontrol karena itu tergantung kekebalan tubuh kita, baik memeriksa kesehatan di puskesmas maupun rumah sakit umum,” katanya menambahkan.
Upaya menekan angka penyebaran HIV/AIDS, sambung dia, kini terus dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui berbagai media, termasuk media sosial dan layanan puskesmas setempat.
Saifudin berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari perilaku berisiko, serta mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan mengedepankan pola hidup sehat guna mencegah penyebaran HIV/AIDS yang mematikan itu.
Baca juga: Pemkot Bandung targetkan bebas HIV/AIDS pada 2030
Baca juga: Dinkes Batam temukan 61 kasus HIV di awal tahun 2025
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025