Jakarta (ANTARA) - Desainer logo Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Republik Indonesia Bram Patria Yoshugi mengatakan bahwa logo yang ia buat tersebut menawarkan cara lain untuk menggambarkan Indonesia secara utuh dengan tema yang diusung.
Menurut dia, penggunaan simbol-simbol lain termasuk burung bukan suatu hal yang keliru, tetapi dia ingin agar logo yang ia buat itu memasukkan makna sepadat mungkin dengan penyampaian yang unik dan sederhana.
"Dan ini sebenarnya salah satu solusi yang kita tawarkan saja gitu," kata Bram saat diwawancarai ANTARA di Gedung ANTARA Heritage Center, Jakarta, Senin.
Dia mengungkapkan bahwa sebelumnya sempat ada beberapa pilihan logo lain, tetapi ia ingin tipografi yang dibuat untuk logo tersebut bersifat baru, dibandingkan logo-logo sebelumnya.
Jika melihat logo-logo di tahun sebelumnya, menurut dia, mayoritas gaya huruf yang digunakan itu berjenis serif dan huruf besar. Untuk itu, dia ingin mencoba cara lain untuk merepresentasikan visual dengan lantang, lugas, dan berani.
"Jadi kita bikin huruf besar, kecil, tapi dengan ketebalan yang tebal, dan dia agak rapat," kata dia.
Baca juga: Desainer ingin logo HUT Ke-80 RI jembatani pemerintah-rakyat
Walaupun logo itu terlihat sederhana, menurut dia, proses pembuatan logo itu diawali dengan riset yang tidak sederhana.
Oleh karena itu, dia pun perlu terlebih dahulu menginterpretasikan tema yang diusung yakni "Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju" untuk mempertimbangkan rencana visual.
Selanjutnya, dia pun merancang sketsa baik secara digital maupun manual. Menurut dia, proses itu pun memakan waktu yang tidak sebentar.
"Setelah itu ada finalisasi juga, bagaimana pemilihan font, pemilihan komposisi, ukuran, dan segala macam," kata dia.
Di sisi lain, dia pun perlu menyesuaikan logo yang ia rancang itu dengan pedoman yang diberikan. Pedoman itu, kata dia, meliputi contoh aplikasi logo untuk dicetak di berbagai bentuk atau barang.
Untuk itu, dia pun mengajak kepada seluruh generasi muda di Indonesia, khususnya yang menekuni bidang desain grafis agar berani untuk terus berkarya karena semua proses yang dilakukan tidak akan sia-sia.
"Desain grafis kan profesi bukan yang kaku, kita harus mempelajari banyak hal, kita harus terbuka dengan segala ilmu di sekitar kita," katanya.
Baca juga: Prabowo: Tema HUT Ke-80 RI selaras dengan visi besar negara
Baca juga: Mensesneg: Desain logo HUT Ke-80 RI pilihan langsung Presiden Prabowo
Baca juga: Cerita Bram Patria Yoshugi ciptakan logo HUT Ke-80 RI dalam waktu sebulan
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.