Makkah (ANTARA) - Ditektur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama, sekaligus Penanggung Jawab Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Hilman Latief menemui Deputi Hubungan Luar Negeri Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Hasan Munakirah.
Dalam pertemuan tersebut, Deputi Kementerian Haji dan Umrah, Arab Saudi berpesan agar seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk mempersiapkan penyelenggara haji sedari awal.
"Kami bertemu Deputi Kementerian Haji Arab Saudi, mendiskusikan hal yang terjadi tahun ini. Kami semua bersyukur atas pertolongan Allah dan dengan kerja keras bahu membahu, persoalan yang muncul pada saat operasional (haji) bisa kita selesaikan bersama-sama," kata Hilman di Makkah, Jumat.
Hilman menjelaskan, Pemerintah Arab Saudi meminta agar proses persiapan dilakukan lebih dini, sesuai tahapan yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Kemang Lampung: Dua haji tanazul di kepulangan gelombang kedua
Ia mengungkapkan, Pemerintah Arab Saudi telah memberikan linimasa penyelenggaraan ibadah haji 1447 H/2026 H, di mana informasi tahapan haji tahun depan diberikan pada pertemuan penutupan penyelenggaran haji 2025 di Makkah, 12 Zulhijjah 1446 H atau 8 Juni 2025.
"Tahapan itu mulai dari penetapan kuota, penetapan lokasi di masya’ir, persiapan kontrak, penentuan jamaah, pelunasan dan lainnya. Ini memang disarankan lebih awal," ujarnya.
"Tentu kami akan menyampaikan ini kepada stakeholders terkait untuk penyelenggaraan haji 1447 H," lanjut Hilman.
Melalui pertemuan tersebut, Hilman berharap penyelenggaraan ibadah haji di masa yang akan datang bisa berjalan lancar, serta lebih baik dari tahun sebelumnya.
Pertemuan tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Hilman Latief hadir didampingi Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi dan Konsul Haji pada KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.
Baca juga: Bandara SIM Aceh kerahkan 140 personel layani kepulangan jamaah haji
Pewarta: Sean Filo Muhamad dan Teguh Priyanto
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.