Dana bergulir LPDB dongkrak produksi koperasi Subang tiga kali lipat

5 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Koperasi Produsen Tabur Benih di Subang mencatatkan lonjakan produksi benih padi hingga tiga kali lipat berkat dukungan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Ketua Pengurus Koperasi Produsen Tabur Benih Melati, Khairul Anam Syah, mengungkapkan bahwa pembentukan koperasi yang didirikan pada 2016 itu berawal dari keinginan untuk menaungi para petani dan buruh tani di Subang agar memiliki kepastian usaha dan penghasilan yang lebih baik.

"Sejak berdiri, kami fokus pada produksi benih, dan Alhamdulillah sejak mendapat dukungan dana bergulir dari LPDB pada Februari 2021, geliat usaha kami meningkat pesat," ujar Khairul dalam siaran pers LPDB diterima di Jakarta, Senin.

Sebelumnya, produksi benih koperasi tersebut hanya berkisar 1.000 ton per tahun. Namun, dengan suntikan modal dari LPDB, kini produksi melonjak menjadi lebih dari 3.000 ton per tahun dan mampu didistribusikan ke seluruh Indonesia. Koperasi ini kini menghasilkan 14 varietas benih padi, mulai dari benih tebar, benih pokok, hingga benih dasar.

Khairul menjelaskan bahwa dana bergulir LPDB tidak hanya memperkuat permodalan koperasi, tetapi juga memberikan kepastian kepada petani dalam tiga aspek krusial: pembelian hasil panen, sistem pembayaran yang jelas, dan harga yang adil.

"Setelah ada LPDB, makin banyak yang ingin bergabung menjadi anggota koperasi. Saat ini kami memiliki lebih dari 30 anggota, 80 pegawai, dan ke depan kami siap bermetamorfosis menjadi koperasi multi pihak," imbuhnya.

Direktur Utama LPDB, Supomo, mengatakan Koperasi Tabur Benih Melati yang mampu membangun ekosistem produksi dan distribusi benih padi itu dapat menjadi model pembelajaran bagi koperasi-koperasi lain bahwa dengan tata kelola yang baik dan semangat kolaborasi, koperasi bisa naik kelas,

Ia mengatakan LPDB hadir untuk menjembatani akses permodalan yang terjangkau, mudah, dan memberikan dampak langsung kepada koperasi.

Supomo juga memastikan bahwa dana bergulir yang disalurkan tepat sasaran melalui seleksi ketat dan pendampingan berkelanjutan.

"Bukan hanya pencairan, tapi kami juga membangun ekosistem koperasi. Ini adalah wujud komitmen kami terhadap transformasi koperasi agar modern, profesional, dan berdaya saing," lanjut Supomo.

Baca juga: LPDB gandeng dua koperasi Palangkaraya jadi percontohan kopdes

Baca juga: Presiden uji coba drone untuk tebar benih saat tanam raya di Ogan Ilir

Baca juga: Kementan: stok benih padi pada Februari 2025 tersedia 14 ribu ton

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |