Changsha (ANTARA) - Baru-baru ini, tim nasional (timnas) panjat tebing Indonesia berkunjung ke Kota Changsha, Provinsi Hunan, China, dalam rangka mempersiapkan diri untuk Piala Dunia Panjat Tebing Guiyang 2025 dan menggelar pertandingan latihan dengan tim panjat tebing Provinsi Hunan, yang menampung sejumlah atlet timnas China.
Dalam sebuah sesi pertandingan latihan pada Rabu (10/9) pagi waktu setempat, atlet junior Indonesia Antasyafi Robby Al Hilmi menorehkan prestasi menakjubkan dengan mencatatkan waktu 4,96 detik, mengungguli atlet China Chu Shouhong yang pernah meraih medali emas dalam ajang Chengdu World Games lalu.
Selisih waktu antara keduanya dalam sesi latihan itu adalah 0,02 detik. Ini juga menjadi rekor pribadi terbaik bagi atlet Indonesia berusia 18 tahun itu.
"Apa yang saya pikirkan adalah menunjukkan semua hasil latihan saya. Namun saya tidak memperkirakan catatan waktu sebaik ini, yang hanya pernah saya capai dalam latihan pribadi," ujar Al Hilmi.
Atlet putri Indonesia peraih medali emas Asian Games Hangzhou, Desak Made Rita Kusuma Dewi, bertemu dengan atlet China Deng Lijuan. Keduanya pernah beberapa kali bersaing dalam pertandingan global. Dalam sesi latihan bersama kali ini, Dewi mengungguli Deng berkat irama gerakannya yang lebih optimal.
Dewi mengatakan dirinya senang sekali bertemu Deng lagi di China, yang sangat membantunya dalam mengasah keterampilan.
Sejumlah atlet panjat tebing bersiap untuk memanjat dalam sebuah latihan di Changsha, China, belum lama ini. (Xinhua) Shuangquan, selaku kepala biro olahraga Provinsi Hunan, mengatakan bahwa tujuan mengundang timnas Indonesia ke Changsha dan bertanding dengan tim lokal adalah untuk meningkatkan pertukaran kedua pihak dan bersama-sama meningkatkan keterampilan olahraga mereka.
"Tim Indonesia adalah salah satu tim terhebat di dunia. Kami belajar tentang metode pelatihan dari mereka yang membantu kami mempersiapkan diri untuk kompetisi nanti," ujar Tian Lu, anggota tim panjat tebing Hunan.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
