Jakarta (ANTARA) - Peluncuran buku berjudul "Islam Ala Prabowo" menjadi salah satu agenda penting dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Baznas 2025 yang di gelar di Jakarta, Selasa.
Penulisan buku tersebut diinisiasi oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Muzani dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar.
Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Asep Saifuddin memberikan testimoni bahwa buku tersebut sangat tepat diluncurkan pada bulan Agustus, bulan kemerdekaan yang sejalan dengan tekad Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan Indonesia.
"Sebagai salah seorang yang ikut menulis, epilognya saya yang menulis, kalau buku ini diluncurkan pada bulan Agustus itu tepat sekali karena tekad beliau, Bapak Prabowo adalah untuk mewujudkan cita-cita luhur kemerdekaan menjadi sebuah kenyataan," katanya.
Baca juga: Kemkomdigi susun regulasi AI dengan memprioritaskan etika
Dalam testimoninya, Asep menyoroti masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai referensi ideal pengelolaan negara yang adil dan makmur.
Ia menuturkan, pada masa itu kesejahteraan rakyat ditopang kuat oleh optimalisasi zakat dan hasil bumi, tanpa bergantung pada pajak.
Di samping itu, ia menjelaskan kesejahteraan pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz begitu merata, di mana utang rakyat dilunasi oleh dana zakat, pengangguran nyaris tidak ada, bahkan negara turut membantu biaya pernikahan rakyatnya.
"Saya yakin ketika semuanya terlaksana dengan baik, pajak terlaksana dengan baik, zakat terlaksana dengan baik, maka cita-cita luhurnya Pak Prabowo untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur akan segera terwujud," ucap Asep.
Baca juga: Perpustakaan Jakarta: Menata ruang pengetahuan untuk generasi muda
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
