BRI jelaskan alasan layanan bank emas bisa tambah Rp245 triliun ke PDB

5 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menjelaskan dua alasan yang saling berhubungan mengapa layanan bank emas (bullion bank) bisa menambah Rp245 triliun ke produk domestik bruto (PDB).

Direktur Utama BRI Sunarso dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa alasan pertama berkaitan dengan potensi emas sebanyak 1.800 ton yang dimiliki masyarakat dan berada di luar sistem keuangan formal.

Dalam hal ini, pemerintah ingin mengundang masyarakat untuk menyimpan emasnya di bank emas. Selanjutnya, emas tersebut bisa dimonetisasi agar menjadi bagian dari likuiditas pembangunan.

"Maka kemudian, laju pertumbuhan ekonomi, laju pembangunan ekonomi bisa dipacu dengan adanya tambahan likuiditas pembangunan yang berasal dari monetisasi emas," kata Sunarso.

Alasan kedua yakni berhubungan dengan pemanfaatan cadangan emas untuk diproduksi menjadi produk turunan. Dengan begitu, emas hasil produksi bisa mendapatkan nilai tambah di dalam negeri.

Indonesia juga tidak perlu lagi mengimpor bahan baku emas dalam volume besar, apabila kebutuhan tersebut sudah bisa dipenuhi di dalam negeri melalui cadangan emas yang disimpan dalam bank emas.

“Itu yang diperkirakan akan mampu menyerap tambahan 1,8 juta tenaga kerja baru, kemudian akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sisi nominal sekitar Rp245 triliun menyumbang kepada PDB,” jelas Sunarso.

BRI merupakan induk holding ultra mikro (Holding UMi) yang beranggotakan Pegadaian dan PNM. BRI turut memfasilitasi transaksi dalam ekosistem bank emas, baik secara langsung maupun melalui anak usahanya, Pegadaian.

“Lewat BRI langsung enggak? Ada yang lewat BRI langsung karena kan kita fasilitasi dengan BRImo transaksinya. Tapi kemudian kan lewat Pegadaian. Di Pegadaian nanti yang akan punya potensi pertumbuhan, dan itu nanti akan support pertumbuhannya BRI," ujar Sunarso.

BRI sendiri telah meluncurkan fitur “investasi emas” pada super apps BRImo yang memungkinkan pengguna mulai berinvestasi emas dengan nominal terjangkau mulai dari Rp10.000.

Sejak diluncurkan pada Februari 2024, fitur “investasi emas” di BRImo telah mencatat volume transaksi mencapai Rp279,8 miliar hingga Desember 2024.

Baca juga: Capai 4 juta, transaksi aplikasi digital Bank Raya tumbuh 127 persen

Baca juga: Sehari Setelah Presiden Resmikan Bank Emas, Deposito Emas Pegadaian Tembus Hampir Setengah Ton

Pada Rabu (26/2), Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan layanan bank emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang berlangsung di The Gade Tower, Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keberadaan bank emas diharapkan dapat meningkatkan PDB dan menciptakan lapangan kerja baru di Indonesia.

"Kita harapkan bahwa ini akan meningkatkan PDB kita, menambah Rp245 triliun," kata Presiden.

Pada kesempatan tersebut, Presiden mengatakan bahwa saat ini produksi emas Indonesia sudah naik dari 100 ton menjadi 160 ton dalam setahun. Sehingga, Presiden menilai saat ini merupakan waktu untuk memperbaiki ekosistem pelayanan untuk memanfaatkan cadangan emas di Indonesia.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |