BPS rilis Indeks Kepuasan Jamaah Haji 2025 capai 88,46 poin

1 week ago 4
Survei dilakukan dengan pengisian kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 haji

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Kepuasan Jamaah Haji Indonesia (IKJHI) 2025 berkategori sangat memuaskan, yakni mencapai angka 88,46 poin atau meningkat dari tahun sebelumnya yang menunjukkan angka 88,20 poin.

"Indeks kepuasan jamaah haji 88,46 poin. Secara umum kalau di atas 85 itu masuk kategori sangat memuaskan," kata Ketua BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Rabu.

Amalia menyampaikan hal tersebut dalam dialog publik dan rilis survei BPS terkait kepuasan jamaah haji 2025 yang diselenggarakan bersama Kementerian Agama.

Amalia menjelaskan, survei dilakukan dengan pengisian kuesioner secara mandiri atau self enumeration. Alokasi sampel dilakukan pada 14.400 haji.

Baca juga: KPK beri isyarat Menteri Agama terima aliran kasus kuota haji

Selain itu, juga dilakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data kualitatif guna memperkaya informasi dan mengamati fasilitas serta proses pelayanan yang diterima jamaah.

Penilaian dilakukan terhadap 10 aspek pelayanan, yaitu Transportasi Bus Shalawat, Transportasi Bus Antarkota, Petugas Haji, Ibadah, Konsumsi Non Armuzna, Layanan Lainnya (umum), Akomodasi Hotel, Konsumsi Armuzna, Transportasi Bus Armuzna, dan Akomodasi Tenda.

"Ada sejumlah titik pengamatan, yakni Bandara Madinah kedatangan, Bandara Jeddah kedatangan, Madinah gelombang satu, Makkah Pra-Armuzna, Armuzna, Makkah Pasca-Armuzna dan Madinah gelombang dua," ujar dia.

Ia juga menyebutkan semua jenis layanan haji telah mencapai kriteria sangat memuaskan, kendati layanan di Makkah mengalami penurunan ketimbang tahun sebelumnya.

Baca juga: KPK: Calon tersangka kasus kuota haji sudah ada, diumumkan waktu dekat

"Hal itu didasari karena penerapan multi syarikah yang membuat adanya jamaah terpisah dari rombongan," kata dia.

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan capaian ini bukan sekadar angka, melainkan cermin pengakuan jamaah atas kerja keras petugas.

"Indeks ini bukan sekadar angka. Di balik setiap poin, ada senyum, ada haru, dan ada pengakuan atas kerja keras kita semua," kata Menag Nasaruddin Umar.

Menurutnya, IKJHI menjadi penanda historis karena merupakan survei terakhir bagi Kementerian Agama dalam kapasitasnya sebagai penyelenggara haji. Setelah 14 kali survei dilaksanakan sejak 2010, peran penyelenggara haji selanjutnya akan diemban Kementerian Haji dan Umrah.

"Kemenag mengakhiri tugas penyelenggaraan haji dengan indeks sangat memuaskan dari jamaah. Angka 88,46 adalah pondasi kuat, warisan terbaik yang kita serahkan untuk terus membangun layanan haji yang lebih baik," katanya.

Baca juga: 23 haji Sumsel 2025 meninggal dunia terima asuransi pemerintah

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |