BPS catat beras jadi salah satu peredam inflasi bulanan pada November

1 hour ago 1
komoditas beras yang mengalami deflasi terjadi di 28 provinsi. Sementara 8 provinsi mencatat inflasi dan 2 provinsi lainnya stabil

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa beras menjadi salah satu komoditas peredam inflasi bulanan pada November 2025, dengan deflasi sebesar 0,59 persen (mtm) dan andil 0,02 persen.

“Ini (komoditas beras yang mengalami deflasi) terjadi di 28 provinsi. Sementara 8 provinsi mencatat inflasi dan 2 provinsi lainnya stabil,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Pudji mengatakan bahwa secara historis, beras mengalami inflasi pada November 2022 dan 2023, namun berbalik deflasi pada November 2024 dan 2025 dengan penurunan yang lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Pada kesempatan yang sama, Pudji juga mengungkapkan beberapa komoditas dalam kelompok makanan, minuman dan tembakau yang juga berperan meredam inflasi pada November 2025.

Daging ayam ras, cabai merah dan telur ayam ras mengalami deflasi setelah beberapa bulan sebelumnya mengalami inflasi. Andil deflasi masing-masing komoditas ini yakni sebesar 0,03 persen, 0,02 persen dan 0,01 persen.

Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2025 tercatat sebesar 109,22, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 109,04 sehingga inflasi secara bulanan sebesar 0,17 persen (month-to-month/mtm).

Secara tahunan, inflasi mencapai 2,72 persen year-on-year (yoy). Sedangkan secara tahun kalender, inflasi sebesar 2,27 persen year-to-date (ytd).

Berdasarkan komponen, inflasi komponen inti pada November tercatat sebesar 0,17 persen secara bulanan (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi inti yaitu emas perhiasan.

Secara tahunan, inflasi inti pada November 2025 tercatat sebesar 2,36 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan yang sama tahun lalu sebesar 2,26 persen (yoy).

Komponen harga diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi 0,24 persen secara bulanan (mtm), dengan komoditas yang memberikan andil terbesar pada kelompok ini yaitu tarif angkutan udara.

Secara tahunan, inflasi harga diatur pemerintah pada November 2025 sebesar 1,58 persen (yoy), meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebesar 0,82 persen (yoy).

Sementara komponen bergejolak (volatile food) mengalami inflasi 0,02 persen secara bulanan (mtm), di mana komoditas bawang merah, wortel, jeruk, sawi hijau, ketimun, dan kacang panjang memberikan andil dominan pada kelompok ini

Secara tahunan, inflasi komponen bergejolak pada November 2025 tercatat 5,48 persen (yoy), naik dari -0,32 persen (yoy) pada November tahun sebelumnya.

Baca juga: BPS: Emas perhiasan kembali sumbang inflasi bulanan pada November

Baca juga: BPS catat nikel hingga besi-baja jadi penyumbang utama surplus

Baca juga: BPS: Indonesia alami inflasi bulanan 0,17 persen pada November 2025

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |