Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin edar untuk produk biosimilar insulin aspart sebagai upaya memperluas akses kesehatan yang inovatif bagi pasien diabetes di Indonesia.
Direktur PT Kalbe Farma Tbk Sie Djohan mengatakan di Jakarta, Jumat, bahwa produksi insulin aspart tersebut sebagai respon dari situasi diabetes di Indonesia yang terus meningkat.
Mengutip dari data 2024 Kementerian Kesehatan, jumlah penderita diabetes di Indonesia telah mencapai 19,5 juta jiwa, dan berpotensi meningkat hingga 28,5 juta jiwa pada 2045 jika tidak dilakukan intervensi signifikan.
Selain itu, katanya, Hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi diabetes melitus berdasarkan pemeriksaan gula darah pada penduduk usia ≥ 15 tahun mencapai 11,7 persen, menjadikannya salah satu penyakit tidak menular dengan pertumbuhan tercepat.
Baca juga: Menkes ingin ke depan puskesmas layani insulin penderita diabetes
"Data dari International Diabetes Federation (IDF) 2021 menyatakan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-5 dunia dalam jumlah penderita diabetes terbanyak. Hal ini menegaskan perlunya inovasi terapi yang mudah diakses seperti produk biosimilar insulin aspart," kata Sie Djohan.
Dia menjelaskan bahwa produk biosimilar insulin aspart adalah insulin analog kerja cepat (rapid-acting insulin) yang digunakan untuk membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2.
Produk itu katanya, dirancang untuk meniru cara kerja insulin alami tubuh, namun dengan respons yang lebih cepat sehingga efektif mengendalikan kenaikan gula darah setelah makan.
Pihaknya mengungkapkan apresiasinya atas dukungan dari BPOM, dan menyebutkan bahwa Nomor Izin Edar ini menjadi langkah penting pihaknya untuk menghadirkan terapi insulin yang efektif, aman, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
"Saat ini, Kalbe sedang melakukan transfer teknologi agar produk biosimilar insulin aspart dapat segera diproduksi di dalam negeri," katanya.
Dia menjelaskan bahwa berkat dukungan dari BPOM, proses perizinan bagi produk-produk bioteknologi yang akan dikembangkan di dalam negeri semakin cepat.
"BPOM menyelesaikan evaluasi produk tiga kali lebih cepat daripada timeline standar," katanya.
Sie Djohan mengatakan bahwa peluncuran produk biosimilar insulin aspart diharapkan dapat membantu upaya pemerintah dalam meningkatkan kemandirian dan ketahanan kesehatan nasional, sekaligus menguatkan posisi pihaknya sebagai pelopor pengembangan produk bioteknologi di Indonesia.
“Kalbe berkomitmen untuk terus menghadirkan solusi kesehatan secara total dan komprehensif dengan berkolaborasi dengan pemerintah,” katanya.
Baca juga: Babel salurkan 10.000 pen insulin bantu penderita diabetes
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































