Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengharapkan dukungan penuh dari Royal Audit Authority (RAA) Bhutan dan Supreme Audit Office (Najwyższa Izba Kontroli/NIK) Polandia dalam menjalankan kepemimpinan di International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI).
"Mulai Oktober 2025, BPK akan memulai tugasnya sebagai Wakil Ketua dan menjadi Ketua INTOSAI untuk periode 2028-2031. Untuk itu, saya mengharapkan dukungan penuh dari RAA Bhutan dan NIK Polandia dalam menjalankan kepemimpinan global dalam audit sektor publik ini. Saya juga mengundang kedua SAI untuk menghadiri Kongres INTOSAI di Bali pada tahun 2028 yang akan menjadi tonggak penting bagi Indonesia dalam memimpin organisasi audit tertinggi di dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu.
Di sela kegiatan 10th Seminar on Environmental Auditing dan the 10th Working Meeting of the Asian Organization of Supreme Audit Institutions (ASOSAI) Working Group on Environmental Auditing (WGEA), BPK melakukan diskusi bilateral secara terpisah dengan kedua lembaga tersebut.
Dalam pertemuan itu, Isma Yatun mengapresiasi atas kehadiran RAA Bhutan dan NIK Polandia serta menegaskan komitmen BPK dalam mempererat hubungan dengan kedua Supreme Audit Institutions (SAI).
Isma juga membahas peran penting BPK dalam INTOSAI yang akan mulai diemban dalam waktu dekat.
BPK dan RAA Bhutan disebut telah banyak berkolaborasi dalam kegiatan internasional di bawah payung INTOSAI dan Asian Organization of Supreme Audit Institutions (ASOSAI), khususnya dalam berbagai program INTOSAI Development Initiatives (IDI).
Sementara itu, lanjut Isma, hubungan kerja sama bilateral BPK dan NIK Polandia sudah terjalin sejak tahun 2008 dengan berbagai pertukaran pengetahuan maupun pengalaman di bidang metodologi audit yang berharga.
Pada tahun 2019, NIK Polandia bersama dengan SAI Norwegia dan SAI Estonia melakukan peer review atas BPK. Kemudian, NIK Polandia mengirimkan peserta untuk mengikuti diklat internasional tentang Blue Economy yang diselenggarakan oleh BPK di Bali pada tahun 2024.
Baca juga: BPK ajak kolaborasi pemangku kepentingan dalam pemeriksaan lingkungan
Baca juga: Rosan pastikan Danantara tak kebal hukum, bisa diperiksa KPK dan BPK
Kedua SAI tersebut dinyatakan melihat adanya peluang kolaborasi bilateral di bidang penguatan kapasitas auditor serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas sektor publik yang akan dieksplorasi lebih lanjut pada level teknis.
Isma berharap hubungan kerja sama antara kedua SAI semakin erat dan menguntungkan kedua belah pihak.
“Melalui pertemuan ini, diharapkan sinergi antara BPK dengan RAA Bhutan dan NIK Polandia semakin kuat, tidak hanya dalam lingkup bilateral dan regional, tetapi juga dalam kontribusi global untuk meningkatkan kualitas audit sektor publik yang lebih berdampak,” ungkap dia.
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025