Samarinda (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Timur (Kaltim) telah melakukan kajian kebencanaan bahwa provinsi ini merupakan daerah yang rawan terhadap banjir dan tanah longsor.
"Dari 14 jenis bencana yang telah kami kaji di Kaltim, yang paling sering terjadi adalah bencana banjir dan tanah longsor," kata Analis Kebijakan Ahli Muda BPBD Kaltim Sugeng Priyanto di Samarinda, Rabu.
Sugeng mengatakan BPBD Kaltim sudah melakukan kajian risiko bencana di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Hampir semua kabupaten/kota rawan terhadap banjir, kata dia, karena kondisi geografis yang sebagian besar dataran rendah. Bahkan ibu kota Samarinda kerap mengalami banjir yang disertai tanah longsor, begitu pun Balikpapan.
Selain banjir dan tanah longsor, Sugeng mengatakan ada beberapa jenis bencana lain yang juga berpotensi terjadi di Kaltim, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla), angin puting beliung, dan gelombang pasang.
Baca juga: BNPB: Petugas jebol trotoar atasi banjir di Paser, air surut 30 cm
"Kami sudah memetakan daerah-daerah mana saja yang rawan terhadap bencana," kata Sugeng.
Sugeng mengatakan BPBD Kaltim terus berupaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara-cara menghadapi bencana.
"Kami juga membentuk tim reaksi cepat yang bertugas untuk menangani bencana," kata Sugeng.
Sugeng mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana. Ia juga meminta masyarakat untuk tidak panik jika terjadi bencana. "Jika terjadi bencana, segera laporkan kepada BPBD atau pihak terkait," kata Sugeng.
Untuk antisipasi menghadapi banjir, papar Sugeng, cari tempat yang lebih tinggi, hindari berjalan di air banjir, matikan listrik jika air banjir sudah masuk ke dalam rumah, dan mengungsi ke tempat yang aman.
Baca juga: Banjir setinggi satu meter terjang 12 kampung di Mahakam Ulu Kaltim
Kemudian untuk antisipasi menghadapi tanah longsor, lanjutnya, hindari daerah yang rawan longsor seperti kawasan lereng bukit. Jika melihat tanda-tanda akan terjadi longsor, segera menjauh, dan mengungsi ke tempat yang aman.
Sugeng juga mengimbau kepada masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan. Ia mengatakan salah satu penyebab terjadinya bencana adalah kerusakan lingkungan.
"Mari kita jaga lingkungan kita agar tidak terjadi bencana," kata Sugeng.
Selain itu, Sugeng juga mengatakan BPBD Kaltim selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) dan instansi terkait dalam penanganan bencana. "Kami selalu bersinergi dengan semua pihak dalam penanganan bencana," kata Sugeng.
Sugeng berharap masyarakat dapat lebih tangguh dalam menghadapi bencana.
Baca juga: BPBD Kaltim kolaborasi antarinstansi tangani banjir sejumlah wilayah
Pewarta: Ahmad Rifandi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025